Cyberthreat.id - Situs web milik lembaga independen Center for Indonesia's Strategic Development Initiatitive (CISDI) mengalami peretasan sejak 3 hari lalu.

CISDI mengumumkan peretasan itu di akun Twitter-nya @CISDI_ID pada Jumat 22 Agustus 2020. 

"Kami kecewa dan marah terhadap penyerangan yang dilakukan pada situs CISDI sejak 3 hari lalu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," tulis CISDI.

Serangan itu mengakibatkan hilangnya dokumen-dokumen yang diterbitkan di situs CISDI.

"Tim ICT kami melaporkan adanya penghapusan konten dan folder pada situs kami dengan intervensi pada server CISDI menggunakan teknik brute force." (Baca juga: Yuk, Simak Kembali Apa Itu Serangan Brute Force)

Serangan yang bertubi-tubi itu mengakibatkan situs CISDI sempat tidak dapat diakses, meski kini kembali online dengan kondisi belum sembuh benar.

"Jika penyerangan ini berkaitan dengan pernyataan-pernyataan kami dalam memberikan masukan kepada pemerintah, maka ini adalah upaya intimidasi dan pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi," tambah CISDI.

Sebagai masyarakat sipil, tulis CISDI, lembaga itu berupaya menyuarakan kebijakan pemerintah yang lebih baik, berbasis data dan kebutuhan masyarakat untuk menjamin kesehatan masyarakat, penyelamatan nyawa manusia & tenaga kesehatan, serta memastikan keutuhan sistem kesehatan nasional.

"Partisipasi masyarakat sipil seharusnya dilihat sebagai bagian dari mekanisme kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah. Sistem demokrasi Indonesia seharusnya mendukung dan melindungi kebebasan berpendapat tersebut," ujar CISDI sembari menegaskan tetap berpihak pada kebijakan berbasis data yang mendukung kesehatan publik.[]