
Ilustrasi | Foto: Freepik
Ilustrasi | Foto: Freepik
Cyberthreat.id – Huawei Technologies Co akan berhenti memproduksi chipset Kirin andalannya per 15 September 2020 karena dampak tekanan Amerika Serikat.
Demikian tulis majalah keuangan Caixin pada Sabtu (8 Agustus 2020) yang dikutip Reuters, diakses Senin (10 Agustus).
“Tekanan AS terhadap pemasok Huawei telah membuat divisi chip, HiSilicon, (anak usaha Huawei) tidak mungkin bisa terus membuat chipset –komponen utama ponsel pintarnya,” kata Richard Yu, CEO Unit Bisnis Konsumen Huawei.
Pada Mei lalu, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan perintah yang mewajibkan pemasok perangkat lunak dan peralatan manufaktur untuk menahan diri dari berbisnis dengan Huawei sebelum lebih dulu mendapatkan lisensi.
"Mulai 15 September dan seterusnya, prosesor Kirin, andalan kami, tidak dapat diproduksi," kata Yu.
“Chip bertenaga AI kami juga tidak dapat diproses. Ini adalah kerugian besar bagi kami.”
Berita Terkait:
Selama ini, divisi chip HiSilicon mengandalkan perangkat lunak dari perusahaan AS, seperti Cadence Design Systems Inc atau Synopsys Inc untuk merancang chip-nya dan menyerahkan produksinya ke Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), yang menggunakan peralatan dari perusahaan AS.
Keduanya tidak bisa lagi memasok chip ke Huawei karena terbentur larangan AS.
HiSilicon memproduksi berbagai macam chip termasuk jajaran prosesor Kirin, yang hanya mendukung smartphone Huawei dan merupakan satu-satunya prosesor China yang dapat menyaingi kualitas Qualcomm.
Baca:
"Huawei mulai menjelajahi sektor chip lebih dari 10 tahun yang lalu, mulai dari sangat tertinggal, sedikit tertinggal, mengejar, dan kemudian menjadi pemimpin," kata Yu.
“Kami menginvestasikan sumber daya yang sangat besar untuk litbang dan melalui proses yang sulit.”
Sejauh ini Huawei belum menanggapi secara resmi laporan itu. Termasuk, TSMC, Cadence, dan Synopsys juga belum memberi komentar.[]
Share: