
Ilustrasi via Seasiainfotech
Ilustrasi via Seasiainfotech
Cyberthreat.id - Facebook, Twitter, dan Youtube kompak menghapus unggahan Presiden Amerika Serikat lantaran dianggap melanggar aturan tentang informasi yang salah terkait virus corona pada Rabu (5 Agustus 2020) waktu setempat.
Dilansir dari Reuters, unggahan itu berisi klip video wawancara Trump dengan Fox & Friends pada hari sebelumnya. Di video itu, Trump mengklaim anak-anak "hampir kebal" terhadap Covid-19.
"Video ini menyertakan klaim palsu bahwa sekelompok orang kebal dari Covid-19. Ini merupakan pelanggaran kebijakan seputar misinformasi Covid yang berbahaya," kata juru bicara Facebook.
Di Twitter, video serupa diunggah oleh akun @TeamTrump dan diunggah ulang oleh Trump. Twitter kemudian menghapus video itu dan menyisakan sebuah link yang ketika diklik muncul keterangan "Tweet ini melanggar peraturan Twitter."
Juru bicara Youtube mengatakan juga telah mencabut video itu karena melanggar kebijakan misinformasi Covid-19. Namun, wawancara asli masih tersedia di kanal Youtube milik Fox News.
Youtibe tidak segera menanggapi permintaan untuk mengklatidikasi video mana yang dihapus.
Tim kampanye Trump menuduh perusahaan-perusahaan itu bias terhadap presiden dengan mengatakan yang diutarakan Trump adalah sebuah fakta.
"Perusahaan media sosial bukanlah penentu kebenaran," kata Courtney Parella, juru bicara kampanye Trump.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan meskipun orang dewasa paling banyak terkena Covid-19, beberapa anak dan bayi diketahui telah terinfeksi dan dapat menularkannya ke orang lain.
Analisis dari organisasi kesehatan dunia WHO dalam sebuah laporannya menemukan dari 6 juta kasus antara 24 Februari hingga 12 Juli, sebanyak 4,6 persen adalah anak-anak berusia 5-14 tahun.
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar. Selama pengarahan di Gedung Putih, Trump mengulangi klaimnya bahwa virus itu berdampak kecil pada anak-anak.
“Anak-anak menanganinya dengan sangat baik,” katanya kepada wartawan. “Jika Anda melihat angka, dalam hal kematian, kematian ... untuk anak-anak di bawah usia tertentu ... sistem kekebalan mereka sangat kuat dan sangat kuat. Mereka tampaknya dapat menanganinya dengan sangat baik dan itu sesuai dengan setiap klaim statistik."
Ini adalah pertama kalinya Facebook menghapus postingan Trump karena misinformasi virus corona, kata juru bicara perusahaan.
Itu juga tampaknya menjadi contoh pertama yang dilaporkan dari perusahaan media sosial yang menghapus postingan dari presiden karena melanggar aturan misinformasi.
Twitter telah menghapus posting yang di-retweet oleh Trump yang merujuk ke video viral yang menyesatkan tentang coronavirus, tetapi meninggalkan klip presiden yang menyarankan para ilmuwan untuk menyelidiki penggunaan cahaya atau disinfektan pada pasien.
Twitter mengatakan pernyataan itu mengungkapkan keinginan untuk pengobatan, bukan seruan untuk bertindak secara harfiah.
Twitter juga meninggalkan unggahan dari CEO Tesla Elon Musk pada Maret lalu yang menyatakan bahwa "anak-anak pada dasarnya kebal" dari virus.
Facebook telah menarik perhatian anggota parlemen dan karyawannya sendiri dalam beberapa bulan terakhir karena tidak mengambil tindakan atas postingan yang menghasut oleh Trump.
Perusahaan sebelumnya telah menghapus iklan dari kampanye pemilihan Trump karena melanggar aturan informasi yang salah, dalam kasus seputar sensus nasional.
Facebook juga menghapus posting Trump dan iklan kampanye yang menunjukkan segitiga terbalik merah, simbol yang digunakan Nazi untuk mengidentifikasi tahanan politik, karena melanggar kebijakannya terhadap kebencian terorganisir.[]
Share: