IND | ENG
Cybersecurity Urutan Teratas Program Digital Scholarship

Para "bug hunter" yang telah bergabung dan mendapatkan sertifikat dari Voluntary Vulnerability Disclosure Program (VVDP) yang diadakan BSSN di Jakarta, Jumat (24/5/2019). Mereka juga dipersiapkan oleh BSSN untuk menjadi ahli di bidang cybersecurity ke depan. | Foto: Cyberthreat.id/Andi Nugroho

Cybersecurity Urutan Teratas Program Digital Scholarship
Arif Rahman Diposting : Selasa, 18 Juni 2019 - 15:23 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id – Program Digital Scholarship Kementerian Komunikasi dan Informatika menempatkan bidang keamanan siber (cybersecurity) di urutan teratas. Hal ini terungkap saat Kementerian Kominfo mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) kepada Komisi I DPR RI di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18 Juni 2019).

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan, program pengembangan sumber daya manusia (SDM) Kominfo berjalan setelah paket infrastruktur sebesar Rp 3,5 triliun digulirkan.

Konsekuensinya, kata dia, infrastruktur yang mumpuni harus diisi dengan pekerja digital dan talenta teknologi informasi (TI) yang berkualitas. "Kami memang telah menetapkan ke arah mana nanti program (Digital Scholarship) ini ditujukan," kata Rudiantara.

Berdasarkan persentasi Menkominfo terdapat sembilan bidang yang menjadi sebaran Digital Scholarship. Setelah cybersecurity, ada bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di urutan kedua. Selanjutnya, Big Data Analytics, Cloud Computing, Internet of Things/IoT, Machine Learning, Programming/Coding, Digital Policy, dan Digital Entrepreneurship.

Untuk melaksanakan program tersebut, selama 2019 Kementerian Kominfo telah mengadakan kerja sama dengan 30 universitas negeri dan swasta, 22 politeknik negeri, empat Global Tech Companies, dan empat perusahaan rintisan lokal.

"Data itu menyebutkan potensi kita besar sekali dan tentu saja perkembangan teknologinya harus dibarengi dengan peningkatan kualitasnya," ujar Chief RA, sapaan akrab Menkominfo.

Kalau dilihat data Kominfo terkait komposisi beasiswa digital memang setiap tahun jumlahnya meningkat signifikan. Bayangkan, pada 2018 hanya dibuka 1.000 lowongan Digital Scholarship yang diikuti sekitar 21 ribu pendaftar.

Tahun ini jumlah itu meroket saat Kominfo membuka 25 ribu lowongan beasiswa dan diikuti lebih dari 39 ribu pendaftar. Selanjutnya, pada 2020 Kominfo telah menetapkan sekitar 50 ribu beasiswa digital.

"(Tapi), untuk tahun 2020 kami prediksi pendaftar Digital Scholarship Kominfo akan mencapai 75 ribu," kata dia.

#cybersecurity   #digitalscholarship   #kementeriankominfo   #rudiantara

Share:




BACA JUGA
Politeknik Siber dan Sandi Negara Gandeng KOICA Selenggarakan Program Cyber Security Vocational Center
Hacker Pro Palestina Klaim Retas Data Puluhan Perusahaan Israel
Rawan Dibobol, Metrodata Alami Lonjakan Permintaan Jasa Cyber Security
BSSN Susun Peta Jalan Pembinaan Industri Keamanan Siber di Indonesia
Paket npm Berbahaya Ditemukan Eksploitasi Data Sensitif dari Pengembang