
Ilustrasi | Foto: Pixabay
Ilustrasi | Foto: Pixabay
Cyberthreat.id – Ketua Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan, Tongam L. Tobing mengutarakan, institusinya kerap menemukan layanan pinjaman daring (fintech peer to peer lending) ilegal yang berkedok dengan KSP.
Tongam mengatakan, mereka menyalahi aturan karena berbadan usaha KSP, tapi pada kenyataan, biasa menawarkan pinjaman di luar anggota koperasi. Kemudian, mereka mengundang investor.
OJK sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM menangani KSP yang menjadi layanan fintech ilegal agar segera ditindak. Mereka bisa melakukan seperti itu, kata Tongam, karena memanfaatkan celah hukum di Indonesia.
Sepanjang Juni 2020, SWI menemukan 105 layanan pindar ilegal yang menawarkan pinjaman ke masyarakat melalui aplikasi dan pesan singkat. Total pindar ilegal yang ditangani SWI sejak 2018 hingga Juni 2020 sebanyak 2.591 entitas.
"Di tengah pandemi ini banyak yang kirim SMS, misalnya, nawarin butuh uang untuk sekolah anak: klik link ini dan lain-lain. Nah, itu dipastikan ilegal," ujar Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan Fintech OJK, Munawar Kasan, Senin (13 Juli 2020).
Sesuai dengan Peraturan OJK, layanan pindar haruslah terdaftar hukum dan tidak diperbolehkan menawarkan pinjaman atau beriklan tanpa seizin pemilik gawai.
Oleh karenanya, jika ada pesan singkat yang muncul dengan embel-embel menarik, dipastikan bagian penawaran dari layanan pindar ilegal.
"Setelah klik link, lalu dengan mudahnya pinjaman bisa cair, tidak ada perhitungan atau kalkulasi kalau kita pinjam segini, bayar segini, bunga segini. Di fintech legal, semua itu jelas,” ujar dia.
Untuk itu, Munawar mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak tergiur pinjaman yang tidak jelas asal-usulnya.
Untuk mengetahui daftar layanan pindar yang terdaftar dan berizin di OJK, bisa cek di sini. Masyarakat juga bisa menghubungi Kontak OJK 157 atau 081157157157 atau email konsumen@ojk.go.id dan waspadainvestasi@ojk.go.id.
Untuk mengecek pinjaman daring yang menjadi anggota AFPI, masyarakat bisa mengklik www.afpi.or.id/members.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: