
PM Inggris Boris Jhonson | Foto: www.gov.uk
PM Inggris Boris Jhonson | Foto: www.gov.uk
Cyberthreat.id – Huawei Technologies, raksasa telekomunikasi China, dikabarkan tengah meminta pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Lobi itu guna membahas nasib Huawei dalam proyek 5G di negara tersebut. Pemerintah Inggris dikabarkan tengah membahas untuk mengeluarkan Huawei dari proyek 5G, tulis koran Sunday Times, seperti dikutip Reuters, diakses Minggu (12 Juli 2020).
Huawei, menurut laporan koran itu, berusaha menunda proyek 5G di Inggris hingga usai Pemilu 202. Harapannya, pemerintah baru dapat membuat keputusan sebaliknya.
Huawei dikabarkan juga akan mempertahankan peralatan jaringan 2G, 3G, dan 4G di Inggris.
PM Boris Johnson dalam posisi bimbang. Ia terdesak secara politik, tapi dirinya ingin “masyarakat bisa mendapatkan layanan internet cepat.”
“Saya sangat ingin mendapatkan broadband ke stiap wilayah di negara ini,” kata Johnson sepert idikutip dari Reuters, Senin (6 Juli 2020).
Ia mengatakan, saat ini pemerintah harus berpikir hati-hati dengan peran Huawei dalam proyek 5G. Ia mengaku tak ingin negara justru “rentan terhadap vendor berisiko tinggi”.
“Saya juga memutuskan bahwa Inggris tidak boleh, dengan cara apa pun, justru rentan dari vendor berisiko tinggi sehingga kami harus berpikir dengan hati-hati, bagaimana kami mengatasinya,” ia menambahkan.
“Kami harus dengan solusi teknologi yang tepat, tapi juga harus memastikan kami bisa memberikan broadband yang dibutuhkan Inggris.”
Akhir Januari lalu, Johnson memberi izin Huawei ikut dalam pengembangan proyek 5G meski di luar jaringan inti dan hanya diberi kuota 35 persen. Huawei sendiri telah dilabeli oleh pemerintah Inggris sebagai “vendor berisiko”.
Namun, parlemen memberi tenggat agar 2023 Huawei harus hengkang dari proyek tersebut dan keluar dari Inggris sepenuhnya.
Kebimbangan Inggris terhadap Huawei lantaran desakan Amerika Serikat. Sejak tahun lalu, AS bergerilya ke para sekutunya agar melarang penggunaan peralatan 5G Huawei karena bisa mengancam keamanan negara. AS menuding peralatan Huawei memiliki koneksi ke intelijen pemerintah China. Namun, Huawei berkali-kali membantahnya dan meminta AS membuka bukti tudingan tersebut.
Sebelumnya, Duta Besar China untuk Inggris di London, Liu Xiaoming, mengatakan, pekan lalu bahwa menyingkirkan Huawei dari Inggris akan mengirim "pesan yang sangat buruk" ke bisnis China.
Sementara, kebijakan pemerintah Inggris terhadap pada perusahaan China itu diperkirakan mulai terbit sebelum 22 Juli, menurut seorang menteri dan pejabat pemerintah.[]
Share: