
Foto: Unsplash
Foto: Unsplash
Cyberthreat.id - Pusat Keamanan Cyberspace Nasional (NCBC) Polandia mengumumkan telah menggagalkan lebih dari 20 ribu serangan hacker pada kuartal pertama 2020. Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Blaszczak, mengatakan hal ini pada upacara Jumat 3 Juli 2020) di mana standar militer diterapkan kepada pusat keamanan siber nasional negara tersebut.
"NCBC sudah beroperasi selama satu tahun dan telah mencapai sejumlah keberhasilan, termasuk prajurit dan karyawan NCBC yang menangkis lebih dari 20.000 serangan pada kuartal pertama tahun ini dan lebih dari 100 kampanye disinformasi diintervensi oleh NCBC," kata menteri pertahanan Blaszczak dilansir The First News, Jumat (3 Juli 2020).
Pada kesempatan tersebut Blaszczak juga menyerahkan sertifikat ke sekolah menengah yang akan menyiapkan spesialisasi IT (di kurikulumnya), termasuk program cybersecurity yang di berada langsung bawah program cyber.mil.pl kementerian pertahanan Polandia.
Pemerintah menjamin akan memberikan dukungan keuangan, serta alat bantu mengajar ke sekolah-sekolah.
Blaszczak juga menandatangani peresmian beroperasinya Pusat Pelatihan Pakar Cybersecurity, sebuah unit pelatihan yang akan mendukung Kementerian Pertahanan di bidang keamanan siber, kriptologi dan teknik-teknik IT.
NCBC sebenarnya masih memiliki satu lagi pusat cybersecurity, tetapi khusus untuk bekerja sama dengan unit serupa dalam NATO.
Polandia tengah berjuang mengejar ketertinggalannya di sektor digitalisasi dan pengembangan teknologi cyber di Eropa. Agustus 2019, negara berpenduduk 37,97 juta itu telah menyiapkan strategi cybersecurity lima tahun ke depan yang menekankan kolaborasi berbagai pihak terutama korelasi antara bisnis dan pemerintahan dalam menghadapi ancaman cyber.
"Kerja sama aktif dengan negara-negara lain di tingkat strategis-politik, operasional dan teknis akan berkontribusi pada pengembangan keamanan siber di dimensi regional dan global," kata Karol Okonski, sekretaris negara di Kementerian Digitalisasi, yang memiliki kuasa penuh dari pemerintah untuk keamanan siber.[]
Share: