
Logo Huawei | Foto: Android Authority
Logo Huawei | Foto: Android Authority
Shenzen, Cyberthreat.id – Huawei Technologies menanggapi untuk pertama kali setelah pemerintahan Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan pemblokiran pasokan sirkuit terpadu (chip) ke raksasa perangkat telekomunikasi China tersebut, Jumat pekan lalu.
“Bisnis kami pasti akan terpengaruh, [tapi] kami akan mencoba semua yang kami bisa untuk mencari solusi,” ujar Rotating Chairman Huawei Guo Ping dalam pidatonya di pertemuan analis global tahunan Huawei di Shenzen, China, Senin (18 Mei 2020) seperti dikutip dari Channel News Asia.
Menurut dia, untuk saat ini kelangsungan hidup dari perusahaan adalah kunci utamanya. Huawei tetap berkomitmen untuk mematuhi aturan AS dan telah secara signifikan meningkatkan penelitian dan pengembangan sendiri.
Jumat lalu, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan kebijakan bahwa produsen semikonduktor AS baik yang beroperasi di dalam negeri maupun luar negeri dilarang memasok pesanan ke Huawei.
Berita Terkait:
Kebijakan tersebut termasuk berlaku untuk produsen semikonduktor asing yang beroperasi di AS. Contoh kasus ini telah diterapkan oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), yang selama ini sebagai pemasok utama chip ke Huawei.
Sebelumnya dalam pernyataan di situs webnya, Jumat, Huawei mengatakan keputusan baru AS itu "sewenang-wenang dan merusak, serta mengancam merusak seluruh industri di seluruh dunia".
"Huawei dengan tegas menentang amandemen yang dibuat oleh Departemen Perdagangan AS terhadap aturan produk langsung luar negerinya yang secara khusus menargetkan Huawei," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.
Baca:
Huawei juga menyinggung kebijakan memasukkan perusahaan ke daftar hitam Depdag AS setahun lalu juga langkah yang tak berdasarkan bukti. Saat itu, perangkat Huawei dianggap mengancam keamanan nasional AS karena memiliki “pintu belakang” (backdoor) yang terkoneksi ke intelijen pemerintah China.
Guo mengatakan bahwa Huawei menghabiskan US$ 18,7 miliar untuk membeli chip dari pemasok AS tahun lalu dan akan terus membeli dari mereka jika pemerintah AS mengizinkannya.
Dia mengakui bahwa semakin sulit untuk mendapatkan kontrak bisnis sejak perusahaan masuk daftar hitam.[]
Share: