IND | ENG
Nasib Huawei Kritis, AS Akhirnya Blokir Pasokan Chip

Logo Huawei | Foto: The Verge

Nasib Huawei Kritis, AS Akhirnya Blokir Pasokan Chip
Andi Nugroho Diposting : Minggu, 17 Mei 2020 - 10:24 WIB

Washington, Cyberthreat.id – Pemerintahan Donald Trump pada Jumat (15 Mei 2020) memblokir pasokan chip secara global untuk Huawei Technologies, raksasa peralatan telekomunikasi asal China.

Departemen Perdagangan Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan tidak hanya untuk produsen chip AS di dalam negeri saja, tapi juga di luar negeri.

Produsen chip AS yang aktivitas produksinya di luar negeri diminta untuk menghentikan ekspor barang ke Huawei, demikian seperti dilaporkan Reuters.

Depdag AS mengatakan aturan itu bertujuan mencegah Huawei mendapatkan celah bisnis dengan perusahan AS. Karena sejauh ini, Huawei masih diperbolehkan berbisnis asalkan pemasok teknologi AS memiliki lisensi dari pemerintah.

"Ada celah yang sangat sangat teknis di mana Huawei telah mampu, pada dasarnya, untuk menggunakan teknologi AS yang diproduksi di luar negeri," Menteri Perdagangan Wilbur Ross mengatakan kepada Fox Business Network pada Jumat.


Berita Terkait:


Selama setahun terakhir, Huawei masuk daftar hitam entitas dari Depdag lantaran tudingan peralatan buatan Huawei mengancam keamanan nasional AS. Tapi, Huawei berkali-kali membantah tudingan tak berdasar tesebut.

Huawei belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal itu. Namun, pada April lalu, andaikata AS melakukan pembatasan chip itu, Chairman Huawei Eric Xu meminta agar pemerintah China turut membalasnya. “Mengapa pemerintah China tidak akan melarang penggunaan chip 5G atau base station yang didukung chip 5G, smartphone, dan perangkat pintar lainnya yang disediakan oleh perusahaan Amerika, untuk alasan keamanan dunia maya?” kata Xu.

Jika situasi itu benar-benar terjadi, kata dia, Huawei dan juga perusahaan China lainnya dapat memilih untuk membeli chip dari Samsung dari Korea, MTK dari Taiwan, dan [Unisoc] di China.

Xu memperkirakan 2020 akan menjadi tahun yang paling sulit bagi perusahaan karena langkah-langkah AS tersebut. Belum lagi, perusahaan harus beradaptasi dari efek pandemi Covid-19 tahun ini.

Pemerintah China langsung bereaksi keras terhadap keputusan AS tersebut. China pun menyatakan siap memberikan balasan terhadap keputusan yang dianggap sebagai “penindasan tak masuk akal tersebut. "Kami mendesak pihak AS untuk segera menghentikan penindasan yang tidak masuk akal terhadap Huawei dan perusahaan Cina," kata Kementerian Luar Negeri AS.

Laporan Global Times China, seperti dikutip Reuters, menyebutkan, China akan menempatkan sejumlah perusahaan AS dalam “daftar entitas yang tidak dapat diandalkan”.

Langkah tersebut termasuk penyelidikan dan pembatasan usaha terhadap Apple Inc, Cisco Systems Inc, dan Qualcomm Inc. Bahkan, China akan menunda pembelian pesawat Boeing Co.

Aturan Depdag AS tersebut mulai efektif Jumat lalu dengan masa tenggang 120 hari. Larangan itu termasuk ditujukan kepada Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd alias TSMC—pembuat chip dan pemasok utama Huawei—yang sebelumnya mengumumkan membangun pabrik baru di AS.

Menanggapi hal itu, TSMC mengatakan, akan "mengikuti perubahan peraturan ekspor AS dengan cermat" dan "melakukan analisis hukum serta memastikan pemeriksaan komprehensif dan interpretasi regulasi tersebut."[]

#huawei   #amerikaserikat   #china   #perangdagang   #donaldtrump   #chip   #hisilicon   #tsmc   #jaringan5g   #chip   #TSMC

Share:




BACA JUGA
BSSN-Huawei Techday 2024
Keamanan Siber Membutuhkan People, Process, dan Technology.
Intelligent Sensing, Bagian Integral Pemerintahan Smart Cities
Huawei Pamerkan Produk Unggulan di MWC Barcelona
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China