IND | ENG
Hal-hal Sederhana yang Perlu Diketahui Tentang SIM Swapping

Ilustrasi

Hal-hal Sederhana yang Perlu Diketahui Tentang SIM Swapping
Arif Rahman Diposting : Selasa, 12 Mei 2020 - 15:45 WIB

Cyberthreat.id - Penukaran kartu SIM atau dikenal juga SIM Swapping adalah kejahatan yang sebenarnya marak, tetapi yang muncul ke permukaan hanya sedikit. Kasus ini ibarat fenomena gunung es. SIM Swapping adalah penipuan online yang memungkinkan para penjahat mengontrol ponsel seseorang menggunakan perangkat berbeda. 

Bahkan, jika korban telah mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA), pesan SMS tetap tidak akan pernah mencapai perangkat. Hacker dapat menggunakan nomor telepon untuk mengakses akun keuangan korban. Para penjahat membajak nomor ponsel lalu mendapatkan akses ke data-data penting dan akun pribadi milik seseorang.

Hacker akan mengakses semua informasi pribadi korban lewat email phishing, panggilan telepon, atau menggunakan malware. Mereka, para hacker, kemudian melakukan panggilan ke operator seluler dan menyamar sebagai korban. Selanjutnya, para penipu itu membuat klaim kehilangan/merusak SIM serta meminta kartu yang baru.

Proses ini membantu untuk mem-porting atau mengalihkan nomor ponsel korban ke perangkat penipu yang berisi SIM berbeda. Penipu menggunakan semua informasi yang telah dikumpulkan melalui email phishing, mencari data dari Dark Web, atau media sosial guna menjawab semua pertanyaan keamanan.

Nah, kasus SIM Swapping di Indonesia yang pernah menjadi perhatian publik terjadi Januari lalu saat wartawan Ilham Bintang rugi ratusan juta akibat SIM Swapping. Di kasus tersebut, kelompok penipu yang bekerja sama dengan hacker melakukan aksi berani dengan mendatangi gerai operator untuk melakukan SIM Swapping. Sebuah aksi yang sungguh berani.

Mereka, para penipu, memiliki akses ke rekening bank dan pesan teks yang dapat menerima OTP serta permintaan pengaturan ulang password dan lainnya.

Perhatikan tanda-tanda Anda mungkin menjadi korban pertukaran SIM:

1. Jika Anda tidak dapat melakukan panggilan atau mengirimkan teks yang menunjukkan bahwa kartu SIM Anda telah dinonaktifkan dan digunakan oleh penjahat cyber.

2. Ketika Anda tidak dapat mengakses rekening bank anda. Ini patut dicurigai.

3. Ketika penyedia jaringan Anda memberi tahu bahwa SIM atau nomor telepon Anda telah diaktifkan pada perangkat lain.

Bagaimana cara menghindari menjadi korban penipuan SIM Swapping?

Email atau phishing

Waspadalah terhadap email atau phishing dan jangan pernah memberikan detail informasi pribadi atau keuangan Anda. Hacker dapat mencuri informasi pribadi Anda menggunakan catatan tentang Anda yang tersedia di publik. Selalu mencoba untuk menyelidiki email atau panggilan yang mencurigakan sebelum memberitahukan hal-hal rinci.

Kunci akun ponsel Anda

Anda harus meningkatkan keamanan akun ponsel dengan menambahkan password yang kuat dan unik.

Gunakan PIN

Untuk memberikan perlindungan tambahan agar keamanan semakin berlapis, pertimbangkan untuk mengatur kode sandi atau PIN terpisah untuk komunikasi jika operator Anda mengizinkannya.

Aplikasi otentikasi dua faktor (2FA)

Gunakan aplikasi authenticator untuk memastikan bahwa akses ke akun tidak hanya bergantung pada ponsel Anda. Selain itu, cobalah mengatur password sekunder untuk keselamatan Anda di berbagai aplikasi.

Tetap periksa aplikasi

Selalu periksa aplikasi yang Anda unduh di perangkat dan juga beri tahu operator jika Anda menemukan kegiatan berbahaya tersebut. Selain itu, hindari menampilkan informasi kontak di akun media sosial. Ini berbahaya!

#SIMSwapping   #operatortelekomunikasi   #datapribadi   #mediasosial   #2fa

Share:




BACA JUGA
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Dicecar Parlemen Soal Perlindungan Anak, Mark Facebook Minta Maaf
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Serahkan Anugerah KIP, Wapres Soroti Kebocoran Data dan Pemerataan Layanan
Meta Digugat, Dinilai Tak Mampu Lindungi Anak dari Predator Seksual