IND | ENG
Dinilai Tidak Aman, Twitter Hapus Layanan SMS di Beberapa Negara

Ilustrasi

Dinilai Tidak Aman, Twitter Hapus Layanan SMS di Beberapa Negara
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Kamis, 30 April 2020 - 16:45 WIB

Cyberthreat.id - Twitter akan mematikan layanan berbasis SMS di sebagian besar negara karena alasan keamanan. Awalnya Twitter memberikan layanan berbasis SMS untuk pengguna dengan cara mengirimkan SMS yang bisa dikonversi menjadi cuitan.

Jumlah karakter juga dibatasi hanya 140 karakter saja. Kini, layanan tersebut dimatikan karena Twitter melihat kerentanan di SMS.

"Kami telah melihat kerentanan di SMS sehingga kami mematikan (layanan) Twitter kami melalui SMS kecuali untuk beberapa negara," demikian cuitan @TwitterSupport, Selasa (28 April 2020).

Twitter sebenarnya belum mengetahui sepenuhnya kerentanan pada fitur SMS yang sudah jarang digunakan oleh pengguna. Salah satu alasan kuat Twitter mematikan layanan SMS adalah pembajakan akun CEO Twitter, Jack Dorsey, yang terjadi Agustus tahun lalu.


Ketika itu hacker berhasil melakukan SIM Swapping dan menguasai nomor milik Dorsey lalu mengirim teks dengan memanfaatkan fitur SMS tersebut.

Meski pengguna tidak bisa lagi mengirim cuitan atau menerima notifikasi melalui SMS, Twitter mengatakan pengguna tetap bisa menggunakan SMS untuk menerima kode two-factor authentication (2FA). Meskipun kode otentikasi berbasis teks ini sudah pernah beberapa kali dimanfaatkan oleh penyerang SIM Swapping.

"Semua orang masih akan memiliki akses ke pesan SMS penting yang diperlukan untuk masuk dan mengelola akun mereka."

Keputusan Twitter untuk mematikan fitur cuitan berbasis SMS mendapat beberapa penolakan. Banyak pengguna mengungkapkan layanan SMS berguna dalam situasi seperti pemadaman listrik ketika konektivitas internet menurun. []

Redaktur: Arif Rahman

#Twitter   #SIMSwapping   #mediasosial   #SMS   #2fa

Share:




BACA JUGA
Dicecar Parlemen Soal Perlindungan Anak, Mark Facebook Minta Maaf
Meta Digugat, Dinilai Tak Mampu Lindungi Anak dari Predator Seksual
Banyak Penipu dengan Centang Biru di (Twitter) X
Mengenal Tiga Jenis Doppelganger Pemangsa Reputasi Perusahaan
Mengapa Sinkronisasi Cloud Google Authenticator Disebut Vektor Serangan Baru?