IND | ENG
Dirgahayu BSSN dan Harapan Lahirnya Sistem Pemilu Elektronik

Chairman CISSReC Dr. Pratama Persadha | Foto: Faisal Hafis

Dirgahayu BSSN dan Harapan Lahirnya Sistem Pemilu Elektronik
Arif Rahman Diposting : Sabtu, 04 April 2020 - 17:30 WIB

Cyberthreat.id - Pakar keamanan siber (cybersecurity) Pratama Persadha mengatakan Indonesia sudah saatnya mengembangkan sistem Pemilu elektronik yang mandiri dan dikembangkan oleh anak bangsa. Hal itu diungkapkannya memperingati Hari Persandian Nasional yang ke-74 tahun. Hari sandi nasional jatuh setiap tanggal 4 April sejak dibentuknya "Dinas Kode" di tahun 1964 di bawah Kementerian Pertahanan.

Dalam sejarahnya, Dinas Kode pada tahun 1972 berubah menjadi Lembaga Sandi Negara. Kemudian pada 2017 bertransformasi menjadi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang ditunjuk sebagai koordinator dan kolaborator keamanan siber di Tanah Air berdasarkan Perpres No. 53 Tahun 2017 dan Perpres No. 133 Tahun 2017.

"Di usia persandian Indonesia yang sudah 74 tahun, BSSN bisa mendorong kemandirian Indonesia dalam teknologi keamanan siber," kata Pratama dalam siaran pers, Sabtu (4 April 2020).

Pratama mengingatkan bahwa hampir seluruh kebutuhan nasional di berbagai sektor bakal terkait dengan wilayah siber. Faktor keamanan, kata dia, harus mendapatkan perhatian paling serius terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Sementara kesadaran keamanan siber masih sangat rendah, baik di masyarakat maupun para pengambil keputusan. BSSN, kata dia, bisa menawarkan solusi keamanan karya anak bangsa yang bisa dipakai seperti untuk sistem Pemilu elektronik.

"Peran persandian ini sebenarnya sangat besar namun memang senyap. Untuk itu, di era digital sekarang, kontribusi paling nyata (BSSN) nantinya adalah menghasilkan sistem pemilu elektronik yang aman dan 100% buatan anak bangsa," tegas Pratama yang merupakan chairman lembaga riset siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center).

Lebih lanjut, Pratama menjelaskan tentang keberadaan ahli sandi dan BSSN secara kelembagaan akan terus sangat dibutuhkan di era digital yang penuh dengan arus informasi. Apalagi dalam sejarahnya, persandian sejak awal dibentuk menjaga dan membantu menyalurkan informasi lewat jalur komunikasi yang aman dan sulit dipecahkan oleh musuh.

"Bila dilihat dari sejarah kemerdekaan, Dinas Kode punya andil dalam mengamankan dan menyebarkan informasi tentang adanya pemerintahan darurat Indonesia," kata dia.

Pesan/informasi didistribusikan tidak hanya di dalam negeri, namun juga keluar negeri. Tujuannya jelas, mengumpulkan dukungan dan pengakuan negara lain sebagai jaminan bahwa Indonesia tidak bubar.

Tidak hanya Indonesia yang menggunakan teknologi persandian dalam mempertahankan eksistensi negara. Dalam Perang Dunia II, sekutu berhasil memukul mundur Jerman setelah berhasil memecahkan kode sandi pada mesin Enigma Jerman yang legendaris. Akibatnya, setiap rencana pergerakan militer Jerman bisa dipantau sekutu sehingga Jerman perlahan-lahan mengalami kekalahan di setiap pertempuran.

"BSSN sebagai representasi persandian Tanah Air bisa mengembangkan berbagai solusi keamanan informasi bagi negara. Salah satunya adalah sistem pemilu elektronik karena kedaulatan informasi adalah kunci bersaing di era digital."

#DirgahayuBssn   #siberkelasdunia   #sdmunggul   #cybersecurity   #CISSReC   #sistempemiluelektronik   #keamananinformasi

Share:




BACA JUGA
Politeknik Siber dan Sandi Negara Gandeng KOICA Selenggarakan Program Cyber Security Vocational Center
Hacker Pro Palestina Klaim Retas Data Puluhan Perusahaan Israel
Rawan Dibobol, Metrodata Alami Lonjakan Permintaan Jasa Cyber Security
BSSN Susun Peta Jalan Pembinaan Industri Keamanan Siber di Indonesia
Paket npm Berbahaya Ditemukan Eksploitasi Data Sensitif dari Pengembang