
Summit or OLCF-4, superkomputer milik IBM. | Foto: Wikipedia
Summit or OLCF-4, superkomputer milik IBM. | Foto: Wikipedia
Cyberthreat.id–IBM, perusahaan perangkat lunak dan keras, digandeng pemerintah AS untuk menyediakan superkomputer untuk membantu para peneliti lebih memahami dan menghentikan penyebaran wabah virus corona (Covid-19).
IBM akan bekerja sama dengan kantor Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih dan Departemen Energi AS untuk meluncurkan Konsorsium Komputasi Kinerja Tinggi (High Performance Computing Consortium) Covid-19.
Mereka akan menyediakan 16 sistem, seperti superkomputer Summit IBM, yang akan memiliki total lebih dari 330 petaflops, 775.000 core CPU, dan 34.000 GPU, kata Direktur Riset IBM Dario Gil seperti dikutip dari ZDNet, Senin (23 Maret 2020).
Konsorsium itu mengumpulkan kapasitas superkomputer dari IBM, Lawrence Livermore National Lab, Argonne National Lab, Oak Ridge National Laboratory (ORNL), Sandia National Laboratory, Los Alamos National Laboratory, National Science Foundation, NASA, Institut Teknologi Massachusetts, Institut Rensselaer Polytechnic, serta perusahaan teknologi lainnya.
"Sistem komputasi berkinerja tinggi tersebut memungkinkan para peneliti untuk menjalankan sejumlah besar perhitungan dalam epidemiologi, bioinformatika, dan pemodelan molekuler," kata Gil.
"Eksperimen itu akan memakan waktu bertahun-tahun jika menggunakan tangan, atau berbulan-bulan jika ditangani pada platform komputasi tradisional yang lebih lambat," ia menambahkan.
Selain memberikan bantuan kepada para peneliti dari Amerika Serikat, konsorsium juga akan mengevaluasi usulan dari seluruh dunia dan membuat kapasitas superkomputer tersedia untuk "proyek yang dapat memiliki dampak paling cepat".
Sejauh ini, para peneliti telah mengidentifikasi 77 senyawa obat molekul kecil yang mungkin memerlukan penelitian lebih lanjut dalam perang melawan virus SARS-CoV-2.
Superkomputer menyimulasikan lebih dari 8.000 senyawa untuk menyaring senyawa yang paling mungkin mengikat protein "lonjakan" utama dari virus corona, membuatnya tidak dapat menginfeksi sel inang. Iide itu lahir dari ketertarikan pada titik masuk virus ke dalam sel inang.[]
Share: