
Gedung Putih. Foto: wallpapercave.com
Gedung Putih. Foto: wallpapercave.com
Cyberthreat.id – Sejumlah chief executive officer (CEO) perusahaan teknologi, seperti Google, Microsoft, OpenAI, dan Anthropic bakal bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan pejabat tinggi lainnya di Gedung Putih, Washington membahas tentang isu kecerdasan buatan (AI) pada Kamis (4 Mei 2023)
Dalam undangan disebutkan bahwa Presiden AS Joe Biden berharap bahwa perusahaan teknologi harus memastikan produknya aman sebelum diluncurkan ke publik, tulis Reuters, Selasa (2 Mei).
Rencana, pertemuan akan dihadiri oleh Kepala Staf Presiden Jeff Zients, Wakil Kepala Staf Presiden Bruce Reed, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Lael Brainard, dan Menteri Perdagangan Gina Raimondo.
Sejak kemunculan ChatGPT, program chabot AI yang menarik perhatian publik karena kemampuannya yang bisa menulis jawaban cepat dari berbagai pertanyaan, telah membuat anggota parlemen AS menyoroti ancaman dari teknologi AI.
Bulan lalu, lebih dari 1.000 ahli teknologi dan pegiat teknologi, termasuk bos Twitter Elon Musj, meneken petisi yang berisi moratorium pengembangan AI generatif semacam ChatGPT selama enam bulan ke depan. Harapannya untuk terlebih dulu mendapatkan aturan yang jelas tentang penggunaan program AI.
Dalam sebuah wawancara televisi, April lalu, Musk mengatakan, "Saya pikir kita harus berhati-hati dengan AI, saya pikir harus ada pengawasan pemerintah karena itu berbahaya bagi publik," ujarnya.
Secara umum, kekhawatiran terhadap perkembangan AI adalah masalah pelanggaran privasi, bias, penipuan, dan pembuatan informasi salah (hoaks).[]
Share: