IND | ENG
Lockdown dan Work From Home, Italia Jauh Lebih Digital

Gabriella Geatti | Foto: Global Legal Post

Lockdown dan Work From Home, Italia Jauh Lebih Digital
Arif Rahman Diposting : Selasa, 17 Maret 2020 - 21:17 WIB

Cyberthreat.id - Lockdown di Italia akibat pandemi Corona (Covid-19) telah menjadikan masyarakat mengadopsi teknologi dan digitalisasi jauh lebih advanced (maju) dari yang pernah ada sebelumnya. Gabriella Geatti, seorang pengacara yang bermukim di Milan, menyebut lockdown akibat Covid-19 telah memaksa orang Italia untuk hidup jauh lebih digital, termasuk para pejabat publik hingga masyarakat biasa.

"Jumat (13 Maret 2020) pukul 9 pagi  di Milan. Saya memeriksa kotak masuk (inbox), menelepon beberapa rekan kerja untuk mempersiapkan tele conference hari itu dan rapat virtual dengan klien," kata Geatti seperti dilansir Global Legal Post, Jumat (13 Maret 2020).

"Hari berlalu dengan cepat, dengan kecepatan yang biasa, email terus mengalir masuk, ketika saya sedang berbicara di telepon, dan ketika saya membaca beberapa dokumen. Itu hanya bisnis seperti biasa," ujarnya.

Geatti mengatakan, saat dia melakukan semua aktivitas work from home (WFH) dan bisnis tidak memakai pakaian resmi atau duduk di kursi kantor firma hukumnya yang mewah di Milan. Tetapi, ia melakukan semuanya dengan memakai piyama bangun tidur sambil lalu lalang di rumah menggunakan sandal.

"Dari kejauhan saya mendengar sirene meraung-raung. Itu suara ambulans lain yang menuju ke rumah sakit terdekat.  Saya sudah terbiasa dengan suara menyedihkan ini."

Italia babak belur sejak wabah Covid-19 menyerang negara berpenduduk 60,5 juta tersebut. Wilayah Lombardy dan Milan, tempat menetap Geatti, menyaksikan jatuhnya pasar saham, tetapi beberapa bisnis terus berjalan lewat digital. 

"Sebenarnya, saya bersama dengan para kolega telah menyadari betapa kuatnya teknologi saat ini. Kita dapat bekerja dari rumah dan bekerja seperti kita berada di kantor."

"Saya bisa melakukan rapat virtual melalui aplikasi seperti WebEx, menerima panggilan telepon ke ekstensi di ponsel melalui akun Jabber, berbagi desktop virtual yang sama seperti di kantor dan seterusnya," ujar Geatti.

Interaksi pribadi

Semua teknologi sudah tersedia sejak sebelum Covid-19 menjadi pandemi global. Geatti mengatakan profesi sebagai pengacara menuntut dirinya bersama rekan dan klien berinteraksi langsung dan menghabiskan waktu berjam-jam di kantor atau ngopi di restoran serta tempat makan.

"Sebelumnya kami tidak menyadari berbagai alat (tools) canggih telah tersedia sekaligus menjadikan profesi kami menjadi SMART."

Wabah Covid-19, kata Geatti, akan meninggalkan jejak besar pada kehidupan semua orang Italia dan dunia. Menurut dia, dunia seperti yang dikenal manusia sebelumnya mungkin tidak akan sama lagi, tetapi krisis ini akan membawa umat manusia maju ke masa depan.

"Sebagai pengacara, saya akrab dengan tantangan dan berurusan dengan birokrasi Italia; birokrasi memerlukan banyak kertas dan prangko, garis di stand publik, dan tugas kehadiran seseorang di kantor untuk karyawan/staf yang sering tidak memiliki akuntabilitas untuk hasil yang dapat diukur.

Perubahan pola pikir

Covid-19 ibarat gelombang Tsunami yang akan menyapu segala hal dan memaksa semua orang hingga para pemimpin Italia ke dalam penyesuaian pola pikir yang kuat. Covid-19 sudah akan memberikan dorongan lebih lanjut untuk agenda digital Italia. 

Kerja cerdas (SMART) dan interaksi digital kini telah sepenuhnya diakui sebagai kewajiban (mandatory) bagi karyawan sejak pekan lalu di Italia. Digital salah satu solusi untuk mengatasi wabah Corona.

"Sidang pengadilan telah dimasukkan ke dalam wajib hadir oleh operasi hukum, tetapi saya lebih dari yakin bahwa pengalaman ini akan membuat video audiensi akan disediakan di bawah hukum. Sejauh ini belum pernah diberlakukan, tapi saya yakin aturan ini segera keluar."

"Saya yakin hal positif dari pandemi Covid-19 untuk negara saya dan rekan-rekan pengacara adalah kemunculan situasi di mana kami akan terus melakukan upaya terbaik. Pengacara akan lebih SMART dan lebih efisien dari sebelumnya. Interaksi pribadi ke depan mungkin akan menjadi sebuah pilihan daripada kebutuhan tak terhindarkan."

#Corona   #smart   #pengacara   #hukum   #digitalisasi   #teleconference   #rapatvirtual   #sistemelektronik   #ekonomidigital

Share:




BACA JUGA
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
Intelligent Sensing, Bagian Integral Pemerintahan Smart Cities
Dukung Digitalisasi Aceh, Wamen Nezar Patria Percepat Pemerataan Konektivitas dan Talenta Digital