Washington, Cyberthreat.id – Pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk memperpanjang lisensi kepada perusahaan-perusahaan setempat agar tetap bisa berbisnis dengan Huawei Technologies Co Ltd Cina hingga 15 Mei 2020.

Dalam pengumumannya Selasa (10 Maret 2020), Departemen Perdagangan AS mengeluarkan serangkaian tambahan lisensi sementara. Perpanjangan ini telah dilakukan beberapa kali sejak Huawei masuk dalam daftar hitam Departemen Perdagangan pada Mei 2019. Perpanjangan sebelumnya hanya berlaku hingga 1 April mendatang.

“Lisensi tersebut memungkinkan operator pedesaan untuk terus melayani pelanggan di beberapa daerah paling terpencil di AS,” ujar Departemen Perdagangan AS seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11 Maret 2020).

Sejak Huawei dianggap mengkhawatirkan keamanan nasional AS, Departemen Perdagangan memang tidak serta merta melarang total aktivitas Huawei.

Huawei masih diizinkan untuk berhubungan dengan pelanggan-pelanggannya di AS, terutama di daerah pedesaan agar mereka tetap bisa mengoperasikan jaringan nirkbel yang selama ini dibangun Huawei.

Secara terpisah, Departemen Perdagangan juga sedang menjaring aspirasi publik. Ada sejumlah pertanyaan yang diajukan mereka kepada publik, seperti apakah harus mengeluarkan ekstensi di masa depan? Apa dampak pada perusahaan atau organisasi Anda jika lisensi umum sementara tidak diperpanjang? Berapa biaya terkait dengan mengakhiri lisensi?

Persoalan Huawei membuat hubungan AS dan China juga tegang. Pemerintahan Donald Trump menuding bahwa peralatan 5G Huawei tidak aman untuk dipakai karena memiliki “pintu belakang” (backdoor) yang bisa dimanfaatkan oleh intelijen China. Huawei berkali-kali membantah tudingan itu dan perusahaan tidak ada sangkut pautnya dengan pemerintah China.[]