IND | ENG
Facebook & Twitter Beri Cap Salah pada Status Donald Trump

Tangkapan layar unggahan yang dibagikan oleh Donald Trump

Facebook & Twitter Beri Cap Salah pada Status Donald Trump
Yuswardi A. Suud Diposting : Selasa, 10 Maret 2020 - 14:35 WIB

Cyberthreat.id - Facebook telah memberi cap alias stempel "salah sebagian" pada status Presiden Amerika Donald Trump yang berisi video editan ucapan mantan Wapres Amerika Joe Biden yang seolah mendukung Donald Trump agar terpilih kembali. Sebelumnya, hal serupa juga dilakukan Twitter.

Dalam video itu, Biden terdengar mengatakan,"Ubah kampanye dari serangan negatif menjadi hal-hal yang sesuai dengan kita. Karena kita tidak dapat memilih kembali..kita tidak daapt memenangkan peilihan ulang ini. Maaf, kita hanya dapat memilih kembali Donald Trump..."

Padahal, menurut laporan The Guardian, kalimat itu telah dipotong. Sedangkan kalimat lengkapnya adalah,"Maaf, kita hanya dapat memilih kembali Donald Trump jika kenyataannya kami terlibat dalam kekacauan dan perselisihan internal di sini. Ini harus menjadi kampanye yang positif, jadi bergabunglah dengan kami."

Joe Biden sendiri mendaftarkan diri sebagai kandidat capres dari Partai Demokrat dan diprediksi akan menjadi saingan kuat bagi Donald Trump yang kembali mencalonkan diri. Video itu diambil ketika Joe berbicara di St. Louis pada 7 Maret lalu.

Video hasil editan itu diunggah pertama kali di Twitter oleh Direktur Sosial Media Gedung Putih, Daniel Scavino, pada hari Minggu lalu.

Trump kemudian mencuit ulang postingan Scavino itu. Setelah sempat bebas beredar selama 24 jam, Twitter kemudian menandai video itu dengan peringatan "media yang dimanipulasi."

Di Facebook, Trump juga melakukan hal serupa dengan  membagikan ulang video itu dan menambahkan komentar,"saya setuju dengan Joe."

Sempat dibiarkan begitu saja, video itu kemudian ditandai oleh salah satu mitra pemeriksa fakta Facebook.

"Pemeriksa fakta menilai video ini sebagian salah, jadi kami mengurangi distribusinya dan menunjukkan stempel peringatan dengan lebih banyak konteks bagi orang yang melihatnya, mencoba membagikannya, atau sudah memilikinya," kata juru bicara Facebook seperti dikutip dari The Verge, Senin (9 Maret 2020).

Sebelumnya, manajer kampanye Joe Biden, Greg Schultz sempat proses karena menganggap Facebook terlambat merespon unggahan itu dibanding Twitter.

Facebook sebelumnya mengatakan kepada The Verge bahwa pemeriksa fakta "disertifikasi oleh Jaringan Pemeriksa Fakta Internasional Poynter dan bekerja secara independen dari Facebook. Ada proses banding di tempat bagi penerbit dengn menjangku langsung ke pemeriksa fakta yang terverifikasi." []

#hoax   #twitter   #sosialmedia   #facebook   #donaldtrump   #misinformasi

Share:




BACA JUGA
Jaga Kondusifitas, Menko Polhukam Imbau Media Cegah Sebar Hoaks
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Antisipasi Deep Fake, Wamen Nezar Patria: Kominfo Lindungi Kelompok RentanĀ 
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook
Perlindungan Data Pribadi, Meta Luncurkan Facebook dan Instagram Bebas Iklan di Eropa