IND | ENG
Covid-19 Mendominasi Hoax Yang Beredar di Masyarakat

Ilustrasi: Hoax Covid-19 di Bekasi yang disebarkan via WhatsApp

Covid-19 Mendominasi Hoax Yang Beredar di Masyarakat
Faisal Hafis Diposting : Selasa, 10 Maret 2020 - 05:21 WIB

Jakarta, Cyberthreat. id - Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho, mengatakan penyebaran hoax dan disinformasi terkait wabah virus Corona (Covid-19) telah menimbulkan kepanikan masyarakat di Tanah Air. Hoax, kata dia, terutama bersumber dari platform media sosial maupun di platform komunikasi chat dan terus menerus disharing. 

"Hoax Covid-19 praktis mendominasi pernyebaran hoax di Indonesia sejak bulan Januari 2020. Bisa jadi karena misteri di seputar virus ini menimbulkan ketakutan masyarakat yang berlebihan,” kata Septiaji dia acara Edukasi Tangkal Virus Corona, di Jakarta, Senin (9 Maret 2020).

Kementrian Komunikasi dan Informatika pada Senin (9 Maret 2020) menyatakan telah mencatat 177 jenis hoax dan disinformasi di Indonesia terkait Covid-19. Publik kebingungan sementara tingkat kepercayaan terhadap otoritas kesehatan (Kementrian Kesehatan) terus menurun sehingga membuat kepanikan publik makin besar. Salah satu buktinya seperti terjadinya aksi panic buying pekan lalu. 

“Banyaknya hoax ini juga menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap otoritas kesehatan, sehingga melakukan aksi penyelamatan sendiri, seperti menimbun masker, (membeli) obat yang dianggap bisa mencegah atau mengobati Covid-19 hingga memborong sembako karena kuatir kehabisan,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, masyarakat Indonesia masih minim literasi dan edukasi digital sehingga hoax ikut andil dalam penyebaran disinformasi dan bikin panik. 

"Dengan masih rendahnya literasi digital masyarakat kita, tanpa melakukan verifikasi, orang langsung menyebarkan informasi karena niatnya ingin melindungi teman atau keluarganya. Padahal itu adalah informasi yang salah. Justru membahayakan atau menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.”

Sejauh ini sebaran hoax terkait virus corona mencakup beberapa isu, seperti jumlah pasien yang terinfeksi, asal dan moda penyebaran virus serta pencegahan dan pengobatan. 

Situs TurnBackHoax baru-baru ini menampilkan sebuah pesan berantai dengan narasi yang menyebut telah ditemukan satu pasien terduga virus corona di wilayah Kabupaten Bekasi. Informasi tersebut beredar melalui pesan berantai Whatsapp dan cukup membuat masyarakat Kabupaten Bekasi resah akan kebenaran hal tersebut.

"Itu tidak benar. Masyarakat harus bisa bijak menanggapi berita, dan bila belum yakin jangan menyebarkan informasi tersebut,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny, membantah hoax tersebut pekan lalu. 

Masyarakat yang mendapatkan informasi seputar virus corona diharuskan melakukan verifikasi sumber informasi. Sebelum membagikan informasi di platform media sosial atau platform berbagi pesan WhatsApp, masyarakat harus benar-benar paham apa yang dibicarakan dalam konten.[]

Redaktur: Arif Rahman

#Hoax   #disinformasi   #mediasosial   #Corona   #Facebook   #whatsapp   #sharing   #literasidigital

Share:




BACA JUGA
Jaga Kondusifitas, Menko Polhukam Imbau Media Cegah Sebar Hoaks
Dicecar Parlemen Soal Perlindungan Anak, Mark Facebook Minta Maaf
Meta Digugat, Dinilai Tak Mampu Lindungi Anak dari Predator Seksual
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Lindungi Percakapan Sensitif, WhatsApp Luncurkan Fitur Secret Code