IND | ENG
Kenalkan Coding di Sekolah dengan Metode Kolaboratif

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Kenalkan Coding di Sekolah dengan Metode Kolaboratif
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Kamis, 05 Maret 2020 - 12:35 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id – Untuk mengenalkan anak-anak dengan bahasa pengkodean (coding) atau pemrograman sejak dini, pemerintah bisa menerapkan metode kolaboratif. Materi pendidikan yang sudah ada saat ini harus bisa disesuaikan dengan perkembangan zaman.

"Sebaiknya [mata pelajaran yang sudah ada bisa] disesuaikan dan mesti diformulasikan kembali bobot pelajaran di sekolah," ujar Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, ketika berbincang dengan Cyberthreat.id di Jakarta, Rabu (4 Maret 2020) tentang pendidikan coding di sekolah-sekolah.

Menurut dia, pendidikan coding ialah salah satu materi yang harus dimasukkan ke kurikulum pendidikan saat ini. Dengan memformulasikan kembali bobot pelajaran, para siswa tidak akan merasa terbebani dalam belajar ketika coding dikolaborasikan di dalamnya.

Ia mencontohkan, pendidikan coding bisa dikolaborasikan dengan matematika, misal, terkait rumus-rumus yang bisa diaplikasikan melalui coding.


Berita Terkait:


Sebelumnya, Co-Founder & CEO Next Education India, Beas Dev Ralhan, mengatakan, untuk memiliki karier bagus di masa depan, keterampilan teknologi harus diajarkan dan dikuasai oleh para siswa sejak sekolah dasar.

“Bahasa pengkodean (coding) akan menjadi bahasa pokok di masa depan,” ujar Ralhan, Selasa (2 Maret 2020).

Oleh karenanya, menurut dia, sangat penting bagi setiap anak untuk beralih dari interaksi dengan teknologi, untuk menjadi co-creator aktif. “Kita hidup di dunia yang didominasi oleh teknologi dan keterampilan pemrograman adalah kebutuhan saat ini," ujar dia.

Perubahan zaman yang serba digital saat ini, kata dia, membuat anak-anak telah mengenal perangkat yang terhubung ke internet (Internet of Things/IoT) lebih awal.

Hal sama juga disampaikan sebelumnya oleh Kepala Pusat Studi Forensik Digital Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Yudi Prayudi.

Menurut dia, pendidikan coding sangat penting sebagai strategi menyiapkan sumber daya manusia di bidang pengembang dan kreator aplikasi.

Pendidikan coding sudah bisa diberikan sejak SD, SMP dan SMA. Mengapa sejak dini? “Karena berkaitan dengan cara berpikir, mindset, dan budaya sesuai dengan yang ada di Indonesia,” kata Yudi.


Berita Terkait:


Ia mengatakan, coding adalah logika fundamental sehingga materi yang diberikan bertahap menyesuaikan umur anak didik. "Ada skema fun coding, hanya satu dua baris perintah dengan logika dan bahasa pemrograman yang tepat, maka anak SD juga dapat memnyesaikan masalah tertentu," kata Yudi.

Menurut Yudi, di Indonesia saat ini SDM yang menguasai bahasa pemrogaman masih kurang. Alasannya, kata dia, banyak mahasiswa informatika dan komputer cenderung menghindari pekerjaan yang banyak melibatkan coding.

Pada Agustus 2019, Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan terkait RUU APBN 2020 di Sidang Paripurna DPR RI menyatakan, bahwa pemerintah berjanji membuka kursus terkait coding, digital analytics, desain grafis dll.

Empat bulan berselang, pada Desember lalu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro juga menyatakan, pendidikan coding sedang dibahas untuk masuk ke sekolah. Dirinya terinsiprasi Finlandia yang memberikan kursus coding gratis kepada warganya. Ia berjanji mencoba memasukkan skema tersebut dalam peta jalan kecerdasan buatan (AI) dan perangkat terhubung internet (IoT) di Indonesia.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#coding   #dataanalytics   #bahasacoding   #pemrograman   #pendidikancoding   #sekolahcoding   #bahasacoding

Share:




BACA JUGA
AlphaCode, Mesin AI Milik DeepMind yang Jago Coding
Peneliti Temukan Nimzaloader, Malware yang Ditulis dalam Bahasa Coding Nim
Secure Coding: Hal Mendasar yang Tak Boleh Diabaikan Saat Buat Aplikasi
BSSN Sarankan Para Pengembang Startup Terapkan Secure Coding
Transformasi Digital dan Harapan Talenta Digital yang Pancasilais, Seperti Apa?