IND | ENG
Transformasi Digital dan Harapan Talenta Digital yang Pancasilais, Seperti Apa?

Ilustrasi | Foto: Pexels/Christina Morillo

Transformasi Digital dan Harapan Talenta Digital yang Pancasilais, Seperti Apa?
Tenri Gobel Diposting : Rabu, 07 Oktober 2020 - 10:47 WIB

Cyberthreat.id – Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti mengatakan bahwa ke depan dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang menguasai teknologi serta punya rasa nasionalisme yang tinggi.

Menurut Niken, rasa nasionalisme itu dibutuhkan agar sumber daya manusia (SDM) yang dididik melalui program pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) 2020 yang diadakan oleh Kominfo bersama mitra berdampak positif, bukan negatif.

Ia mengatakan, para talenta digital tak hanya dibekali 4C, yakni critical thinking, creativity, collaboration, serta communication, tetapi juga ditambah 1N atau nasionalisme dalam pelatihan dalam meningkatkan kemampuan SDM di bidang digital.

“Jangan sampai kita mendidik adik-adik menjadi ahli tetapi untuk digunakan untuk hal-hal negatif, bertentangan dengan Pancasila karena di dunia maya, seperti kita ketahui banyak sekali konten yang bertentangan dengan pancasila: banyak hoaks, ujaran kebencian, terorisme, radikalisme. Inilah yang justru kita perangi,” kata dia dalam talkshow “Ngobrol Digital Bareng DTS”, Selasa (6 Oktober 2020)..

Niken menjelaskan program DTS ini dilakukan Kementerian Kominfo sesuai arahan Presiden Jokowi untuk segera melakukan transformasi digital. Pihaknya telah melakukan dari sisi infrastruktur digital melalui Palapa Ring dan roadmap transformasi digital, serta meningkatkan SDM digital melalui DTS.

Lebih lanjut, Niken menjelaskan akselerasi transformasi digital itu butuh keahlian, seperti big data analytics, cybersecurity, cloud computing, web developer, cyber operations, data analyst, digital marketing, graphic designer, it perbankan, it project management, dan smart city.

“Kita tidak mau kalau Indonesia hanya mau menjadi pangsa pasar bagi para ahli-ahli dari luar negeri, kalau tidak dilakukan akselerasi dengan DTS seperti sekarang ini tentu kesempatan atau peluang atau bekerja di dunia digital ini nantinya hanya akan menjadi pangsa pasar saja, karena itu Kominfo mengambil peran untuk melakukan DTS agar Indonesia benar-benar menjadi tuan rumah bagi SDM berkemampuan digital,” ujar dia.

Tahun ini, Niken mengatakan kominfo memberikan beasiswa untuk 50.000 talenta digital. “Setelah melalui penyaringan melalui test, maka hingga sekarang ini 39.000 yang sudah mengikuti DTS dari target 50.000 tahun ini,” kata dia.

Kementerian Kominfo tak hanya menyediakan program pelatihan tetapi juga menyiapkan fasilitas bagi peserta DTS untuk mencari pekerjaan yakni melalui aplikasi SIMONAS (Sistem Informasi dan Monitoring Alumni Sertifikasi).

“Setelah adik-adik lulus [dari pelatihan DTS] akan dipertemukan dengan perusahaan-perusahaan. Apabila belum mendapatkan pekerjaan, nanti difasilitasi untuk bertemu dengan para pengusaha melalui aplikasi SIMONAS ini,” kata Niken.

Kepala Badan Penelitian dan pengembagan SDM Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar, mengatakan Kementerian Kominfo memfasilitasi pertemuan dengan pengusaha, tetapi tidak menjamin peserta dapat kerja.

“yang menjamin dapat kerja itu adik-adik sendiri,” kata dia.

Pada tahun depan, kata Basuki, kementeriannya akan menggelar akademi baru: Talent Scouting Academy untuk mencari talenta dari kampus-kampus. Mereka akan diberi pelatihan secara global dan online dan akan difasilitasi untuk sertifikasi global.

“Saya optimis, banyak talenta tidak terekspose, tidak diberikan fasilitas, kita fasilitasi, kita undang mereka. Kita ingin SDM juga mulai disertifikasi global dan bersaing secara global,” kata Basuki.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#talentadigital   #dicodingindonesia   #coding   #industridigital   #digitaltalentascholarships2020

Share:




BACA JUGA
Penuhi Kebutuhan Talenta Digital, Kemendikbudristek Gelar SMK Digital Bootcamp
Pemerintah Luncurkan Rencana Induk Industri Digital 2023-2045
Talenta Digital Wajib Kuasai Ini, Untuk Buka Potensi Ekonomi Digital
Pemerintah Siapkan Talenta Digital Untuk Dukung Transformasi Digital
AlphaCode, Mesin AI Milik DeepMind yang Jago Coding