
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Wabah virus corona (Covid-19) yang menewaskan 2.000 warga China (hingga Rabu 19 Februari 2020) membuat pemerintah setempat menutup sekolah-sekolah.
Namun, pemerintah China tak membiarkan anak-anak tidak mendapatkan pendidikan. Solusinya: sekolah online!
Kementerian Pendidikan China (MOE) pun turun tangan membuat platform pembelajaran online secara nasional. Mereka mulai memberitahukan kelas sekolah dasar di stasiun televisi publik untuk membantu 180 juta siswa agar tetap belajar.
Pada Senin (17 Februari 2020) kemarin, platform pembelajaran nasional berbasis cloud menyediakan materi pelajaran untuk siswa SMP dan SMA, tulis South China Morning Post (SCMP), Selasa (18 Februari). Platform e-learning yang disediakan, menurut MOE, tidak akan menggantikan belajar di kelas.
Pada platform tersebut tersedia 169 sesi pembelajaran untuk pekan pertama, mencakup 12 mata pelajaran untuk SMP dan SMA berdasarkan kurikulum nasional
Sementara, kelas-kelas untuk siswa SD akan disiarkan di saluran televisi China Education Channel 4, siaran televisi pemerintah (CCTV).
Berita Terkait:
Menurut MOE, perbedaan cara belajar dari siswa SD hingga SMA karena ada dua alasan. Pertama, untuk membatasi waktu yang dihabiskan siswa SD secara online dan melindungi penglihatan siswa. Selain itu, mencegah lalu lintas jaringan agar tidak lambat atau macet jika terlalu banyak siswa yang online.
Keputusan pemerintah China membuat belajar online atau jarak jauh ini karena sekolah telah menunda semester musim semi mendatang hingga waktu yang belum ditentukan.
Terlebih, pemerintah China telah meminta warganya untuk tinggal di rumah agar mengurangi penyebaran virus korona melalui kontak antarmanusia.
Pendidikan hanyalah salah satu sektor yang berubah drastis di kehidupan sehari-hari warga China. Sejak wabah virus corona meluas, orang-orang di China lebih suka melakukan hal-hal secara online daripada offline, seperti belanja bahan makanan, pemeriksaan kesehatan, konferensi web, dan gim.
Kerja sama operator seluler
Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China juga menggandeng tiga operator telekomunikasi utama, yaitu China Mobile, China Unicom, dan China Telecom untuk membantu sekolah online tersebut berjalan lancar.
Tak hanya itu, perusahaan teknologi, seperti Baidu, Alibaba (perusahaan induk SCMP), dan Huawei turut mendukung platform e-learning dengan menyediakan 7.000 server dan bandwidth 90 terabita.
Hal itu untuk memastikan bahwa sekolah online dapat berjalan dengan lancar dan agar 50 juta siswa bisa menggunakannya sekaligus, CCTV News melaporkan.
Sebelum peluncuran platform e-learning nasional itu, tiga perusahaan seperti Alibaba, Tencent, dan Huawei telah lebih dulu menawarkan kelas online gratis bagi siswa-siswa karena sekolah-sekolah ditutup akibat wabah virus corona.[]
Share: