IND | ENG
Facebook Hapus Akun Pelaku Penembakan Massal di Thailand

Ilustrasi

Facebook Hapus Akun Pelaku Penembakan Massal di Thailand
Yuswardi A. Suud Diposting : Selasa, 11 Februari 2020 - 13:31 WIB

Cyberthreat.id - Facebook memastikan telah menghapus akun milik pelaku penembakan massal yang menewaskan 26 orang di sebuah mal di Thailand. Penghapusan akun dilakukan lantaran pelaku melakukan siaran langsung lewat Facebook dan menggunggah sejumlah foto terkait peristiwa itu.

"Hati kami tertuju kepada para korban, keluarga mereka, dan masyarakat yang kerna dampak tragedi ini di Thailand. Tidak ada tempat di Facebook untuk orang yang melakukan kekejaman semacam ini. Kami juga tidak mengizinkan orang untuk memuji atau mendukung serangan ini," kata perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11 Februari 2020).

'Kami telah menghapus akun penembak dari layanan kami dan akan bekerja sepanjang waktu untuk menghapus konten yang melanggar kebijakan kami terkait dengan serangan ini," tambah perwakilan Facebook itu.

Pelaku penembakan itu, seorang tentara berpangkat sersan mayor,menggunakan Facebook untuk mmpertontonkan aksi brutalnya pada Sabtu (8 Februari 2020). Selain menewaskan 26 orang, 52 orang dilaporkan terluka.

Sebelum penembakan di pusat keramaian itu terjadi, tentara bernama Jakraphant Thomma itu menembak komandannya di barak, lalu kabur ke pusat kota Nakhon Ratchasima, sekitar 350 kilometer dari Bangkok.

Dalam tayangan video sebelum dihapus Facebook, Thomma mengenakan helm tentara lengkap dengan seragamnya.

Sebelum melakukan penembakan massal, dia sempat mengunggah foto pistol dan tiga butir peluru.

Dia juga berfoto di depan pusat perbelanjaan yang terbakar dengan laporan-laporan yang menyatakan bahwa kobaran api disebabkan oleh tabung gas yang meledak ketika terkena peluru.

"Ini adalah waktunya untuk bersenang-senang," tulis pria itu di akun Facebook-nya.

"Tidak ada yang bisa menghindari kematian," tulisnya.

Penembakan yang diwarnai dengan penyanderaan itu baru berakhir 17 jam kemudian. Tentara itu akhirnya ditembak mati oleh polisi Thailand setelah sempat bersembunyi selama lebih dari 14 jam.

Pada Maret 2019, fasilitas live streaming di Facebook juga dipakai untuk siaran langsung oleh pelaku penembakan sebuah masjid di Kota  Christchurch, Selandia Baru. Belakangan, Facebook menghapus akun atas nama Brenton Tarrant itu, berikut komentar-komentar yang mendukung tindakan kekerasan yang menewaskan 40 orang itu. []

#facebook   #kekerasan   #akun

Share:




BACA JUGA
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Fitur Baru Signal; Hanya Berbagi Nama, Tak Perlu Nomor Telepon
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook
Perlindungan Data Pribadi, Meta Luncurkan Facebook dan Instagram Bebas Iklan di Eropa
Cacat OAuth Kritis Terungkap di Platform Grammarly, Vidio, dan Bukalapak