IND | ENG
Tujuh Pertanyaan Seputar Larangan Huawei di AS

Foto: The Verge

Tujuh Pertanyaan Seputar Larangan Huawei di AS
Andi Nugroho Diposting : Senin, 20 Mei 2019 - 20:58 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id – Sejak pemerintah Amerika Serikat memasukkan Huawei dalam “daftar hitam” perusahaan yang dilarang beredar di AS, Google termasuk perusahaan teknologi pertama yang memutus hubungan dengan raksasa teknologi China itu.

Huawei tak berhak lagi menggunakan lisensi Android buatan Google pada pembaruan terbaru. Menyusul Google yang memutus hubugan dengan Huawei, yaitu Intel, Qualcomm, dan Broadcom.

Pemutusan bisnis itu tentu akan berimbas pada produk-produk Huawei yang selama ini juga memakai perangkat keras dan perangkat lunak dari AS. Berikut beberapa pertanyaan yang terkait dengan Huawei yang dinukil dari The Verge, yang diakses Senin (20/5/2019):

  • Bagaimana jika kita memiliki perangkat Huawei?

Google mengatakan, Google Play Services dan Play Store akan tetap berjalan di perangkat Huawei, sehingga ponsel tetap beroperasi seperti biasa. Namun, yang jelas ponsel Anda tidak bisa mengharapkan pembaruan untuk Android Q atau peningkatan lain.

  • Apakah masalah ini bisa selesai?

Yang dilakukan Google adalah imbas dari perintah eksekutif AS. Jadi, masalah ini bisa selesai bergantung pada langkah selanjutnya dari pemerintah AS.

  • Apa rencana dari Huawei?

Suda lama diketahui bahwa Huawei telah mengembangkan sistem operasi cadangan jika perusahaan AS melarang penggunaan Windows atau Android. Apalagi Huawei juga telah membuat prosesor (CPU) ponsel pintar sendiri melalui anak perusahan HiSilicon. Huawei mau tidak mau harus mencari pengganti AS untuk pasokan berbagai komponen lain untuk ponselnya.

  • Bagaimana dengan ponsel Honor?

Meski berjalan independen, ponsel pintar ini termasuk bagian dari Huawei dan banyak menggunakan teknologi dan rantai pasokan dari perusahaan induk. Kemungkinan Google memperlakukan Honor sebagai produsen peralatan asli (original equipment manufacturer/OEM) terpisah untuk tujuan lisensi.

  • Bagaimana dengan Microsoft?

Jika Google saja melakukan pemutusan bisnis karena aturan hukum, Microsoft dapat diduga akan melakukan serupa. Perangkat laptop Huawei sebetulnya sangat dipuji dan diminati di pasar AS. Sejauh ini belum ada pernyataan dari Microsoft.

  • Adakah perusahaan China lain yang di-black list?

Sebetulnya pemerintah AS tidak menargetkan khusus kepada Huawei, hanya perusahaan China itu oleh Departemen Perdagangan AS dimasukkan dalam daftar Biro Entitas Industri dan Keamanan yang mendapatkan pengawasan khusus. Huawei dianggap sebagai potensi ancaman keamanan nasional. Kemungkinan bisa terjadi pula perusahaan China lain yang terkena imbas hubungan AS dan China saat ini. ZTE, pembuat peralatan telekomunikasi dan ponsel pintar sebagai pesaing Huawei, sebelumnya sempat mengalami masalah dengan pemerintah AS. Perusahaan Oppo dan Xiaomi dalam posisi di ujung tanduk.

  • Apa artinya kejadian ini dengan jaringan 5G secara global?

Huawei adalah penyedia peralatan telekomunikasi jaringa 5G terkemuka. Larangan perdagangan itu tentu saja menunda langkah Huawei untuk memasok peralatan 5G ke negara-negara di dunia. Dan, besar kemungkinan perusahaan-perusahaan China, pada gilirannya, bisa terkena dampak buruk.

#huawei   #google   #android

Share:




BACA JUGA
BSSN-Huawei Techday 2024
Keamanan Siber Membutuhkan People, Process, dan Technology.
Intelligent Sensing, Bagian Integral Pemerintahan Smart Cities
Huawei Pamerkan Produk Unggulan di MWC Barcelona
Google Mulai Blokir Sideloading Aplikasi Android yang Berpotensi Berbahaya di Singapura
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode