
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Biro Investigasi Federal (FBI) mengeluarkan surat peringatan agar masyarakat hati-hati saat menjalin hubungan asmara secara daring (online).
Menurut FBI, aplikasi kencan (baik seluler maupun situs web), chat rooms, dan jejaring media sosial telah dimanfaatkan para scammer (penipu) untu mendapatkan uang atau informasi pribadi dari pengguna.
“Penting untuk diingat, penipuan berkedok asmara dapat terjadi pada siapa saja kapan saja,” kata agen FBI Richmond seperti dikutip dari Security Magazine, Kamis (6 Februari 2020).
Richmond menyadari, bahwa korban penipuan aplikasi kencan daring cenderung tidak melaporkan diri ke penegak hukum. “Karena merasa malu,” kata dia.
Ia menyarankan kepada pengguna aplikasi yang menjadi korban penipuan sebaiknya segera menghentikan kontak dengan penjahat. “Jika Anda adalah korban yang telah mengirim uang, segera laporkan insiden tersebut ke lembaga keuangan Anda dan hubungi penegak hukum,” kata dia.
Chris Morales, Kepala Analitik Keamanan Vectra, juga mengingatkan, bahwa serangan siber rekayasa sosial (social hacking) cenderung memainkan emosi. Vectra adalah perusahaan berbasis kecerdasan buatan yang fokus untuk mendeteksi serangan siber.
Oleh karena itu, aktor di balik serangan social hacking, kata dia, akan memanfaatkan momen-momen tertentu, seperti Hari Valentine yang sebentar lagi dirayakan.
Para penjahat akan memanipulasi emosi yang kuat untuk mempengaruhi orang melakukan tindakan, seperti mengirim transaksi keuangan kepada seseorang yang belum pernah mereka temui. Serangan tersebut kemungkinan melalui kampanye email phishing.
Saran FBI untuk menghindari penipuan berkedok kencan daring, seperti berikut:
Redaktur: Andi Nugroho
Share: