
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Penggunaan aplikasi mobile banking telah memudahkan para pengguna untuk memeriksa saldo pada rekeningnya, mentransfer sejumlah uang ataupun membayar tagihan dengan cepat. Beberapa bank juga menambahkan layanan dan fitur canggih yang memungkinkan penggunanya bertransaksi lebih efisien dan lebih cepat.
Tetapi, semua aplikasi yang terhubung dengan internet itu terdapat ancaman yang selalu mengintai penggunanya. Diperparah dengan kebanyakan motif peretasan dan penyerangan oleh penjahat siber itu menyasar sektor finansial sehingga dapat merugikan perekonomian para penggunanya.
Penyerang (hacker) dapat menggunakan berbagai macam metode penyerangan seperti aplikasi palsu, pengintaian, akun kredensial yang dicuri hingga serangan melalui koneksi jaringan jahat untuk mengancam pengguna aplikasi mobile banking tersebut.
Menurut data dari Trend Micro Inc di tahun 2019, Malware Perbankan telah menjadi lebih maju dan lebih canggih. Malware Aunbis contohnya, Malware ini mengadopsi sensor berbasis gerak untuk mengindari analisis tertentu dan meletakkannya untuk mencuri informasi yang diidentifikasi sebagai data pribadi.
Agustus 2019 muncul Malware Trickbot yang meluncurkan kampanye dengan menyebarkan email spam dan disisipi lampiran jahat. Baru-baru ini Indonesia juga dihebohkan dengan percobaan ilegal atas pengakses-an kartu kredit milik Maia Estianty melalui akun Tokopedia yang telah diretas oleh seorang driver ojol.
Sektor keuangan memang dijadikan target para cybercriminal (penjahat siber). Keamanan harus menjadi prioritas utama untuk dikembangkan kembali mengingat ancaman dan serangan siber yang tinggi terhadap sektor ini.
Trend Micro Inc, penyedia solusi layanan keamanan, membagikan beberapa tips terbaru dalam mengamankan aplikasi mobile banking untuk membantu menghindari ancaman digital.
Berikut tips-tips agar dapat bertransaksi secara aman:
Gunakan Aplikasi Mobile Banking yang Aman:
1. Unduh atau download aplikasi dari sumber yang tepercaya untuk meminimalkan paparan aplikasi palsu.
2. Aktifkan fitur keamanan bawaan aplikasi perbankan anda. Misalnya, pengaturan idle time-out (waktu habis idle) yang mengharuskan pengguna untuk login kembali setelah setiap transaksi atau periode waktu yang berlalu.
3. Hapus SMS dan email spam secara teratur untuk menurunkan peluang mengklik tautan jahat dan jangan membuka lampiran apapun yang dikirm dari orang atau perusahaan yang tidak dikenal dengan iming-iming mendapat hadiah.
4. Perbarui versi terbaru aplikasi mobile banking. Sebab, pada versi terbaru akan memiliki perbaikan kerentanan keamanan terbaru yang diketahui.
Gunakan Koneksi Jaringan Aman saat Bertransaksi
1. Jangan menggunakan jaringan Wi-Fi di tempat umum saat ingin bertransaksi. Jika mendesak gunakan VPN (Virtual Private Network) untuk meng-enkripsi suatu transaksi.
2. Pada peramban seluler, gunakan situs web perbankan yang menggunakan alamat ‘https’ dan menampilkan ikon gembok. Itu menunjukkan bahwa situs tersebut menggunakan komunikasi ter-enkripsi.
3. Saat menggunakan aplikasi, gunakan konektivitas 3G, 4G atau LTE dan matikan fitur Wi-Fi dan Bluetooth untuk mencegah pengintaian.
Lindungi Akun Keuangan Online Anda
1. Aktifkan otentifikasi dua faktor (2FA) pada semua aplikasi keuangan anda. Instal aplikasi autentikator jika tersedia.
2. Non-aktifkan fitur lengkapi atau masuk secara otomatis di aplikasi tersebut. Juga pastikan untuk tidak menyimpan password pada browser.
3. Jangan menanggapi pesan atau email yang meminta PIN, nomor ID akun, nomor debit ataupun nomor kartu kredit anda.
4. Pantau akun anda sehingga dapat dengan cepat mengetahui aktivifas mencurigakan.
5. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap aplikasi keuangan.
6. Pastikan untuk logout setelah bertransaksi pada suatu aplikasi keuangan.
Share: