
Telefonica | Foto: novobrief.com
Telefonica | Foto: novobrief.com
Berlin, Cyberthreat.id – Telefonica Deutschland, operator telekomunikasi (seluler, telepon rumah) dan penyedia broadband di Jerman, memilih Nokia dari Finlandia dan Huawei Technologies untuk membangun jaringan 5G-nya.
Keputusan yang diumumkan Rabu (11 Desember 2019) di saat pemerintah Jerman mendapat tekanan dari Amerika Serikat soal peringatan ancaman peralatan Huawei. Hingga kini, Jerman belum menegaskan aturan keamanan bagi pemasok peralatan.
Telefonica Deutschland juga berencana memangkas dividen 2019 sebesar 37 persen untuk memprioritaskan investasi jaringan. Hal serupa yang sebelumnya dilakukan pesaingnya, Deutsche Telekom dan Vodafone.
Telefonica Deutschland, anak usaha operator Telefonica asal Spanyol yang beroperasi di bawah merek O2, adalah salah satu dari sedikit operator Eropa yang menggunakan peralatan 5G Huawei, mengikuti langkah operator asal Swiss, Sunrise, yang jaringan 5G Huawei-nya dirilis awal tahun ini.
Ketika Jerman ingin memperkuat sertifikasi teknis dan pengawasan tata kelola vendor 5G, tapi anggota parlemen masih mempertimbangkan pengawasan parlemen tambahan. Jerman sendiri masih bersikap ragu-ragu terhadap Huawei.
"Kami berharap ketidakpastian ini akan cepat selesai, kami belum memiliki sertifikasi untuk vendor kami," kata CEO Telefonica Deutschland Markus Haas seperti dikutip dari Reuters, Rabu.
Dua operator seluler Jerman lainnya– pemimpin pasar Deutsche Telekom dan Vodafone–adalah pelanggan Huawei sejak lama, tetapi belum secara publik mengonfirmasi apakah mereka tetap memakai jaringan 5G Huawei atau tidak.
Haas berharap bahwa Nokia dan Huawei akan membangun Jaringan Akses Radio 5G Telefonica Deutschland dengan basis 50-50.
Pekerjaan ditargetkan dimulai awal 2020 dan perusahaan telah memiliki jaringan 5G di Berlin, Hamburg, Munich, Cologne dan Frankfurt pada akhir 2021. Setahun kemudian, perusahaan menargetkan jaringan diperluas di 30 kota dengan populasi 16 juta jiwa.
Share: