
Ilustrasi | Foto : The Next Web
Ilustrasi | Foto : The Next Web
Jakarta,Cyberthreat.id- Opensignal, perusahaan analitik mobile melakukan survei terkait aksesibilitas jaringan telekomunikasi, di daerah pedesaan dan daerah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Dari hasil survei tersebut disimpulkan, sebanyak 76% penduduk yang berada di daerah pedesaan yang memiliki kategori kepadatan penduduk 50 orang per km, jarang mengakses layanan 4G.
Sedangkan, penduduk yang menghuni wilayah kabupaten/kota dengan kategori kepadatan penduduk lebih dari 1000 orang per km memiliki akses ke layanan 4G mencapai 89.7%.
“Opensignal menemukan bahwa meskipun jaringan 4G hampir di mana-mana, ada kesenjangan konektivitas antara daerah pedesaan berpenduduk jarang dengan daerah perkotaan berpenduduk padat di Indonesia,” tulis Opensignal melalui siaran pers, Kamis, (14 Oktober 2019).
Opensignal juga melaporkan, terkait penggunaan waktu ketika menggunakan perangkat smartphone yang terhubung ke internet. Ketersediaan 3G / 4G turun 10,3 poin persentase, dari 96,3% di daerah berpenduduk padat menjadi 86% di daerah berpenduduk jarang.
“Ketika kami memeriksa waktu yang dihabiskan pengguna yang terhubung ke semua jaringan data seluler (gabungan layanan 3G dan 4G), perbedaan ini berkurang, tetapi tetap ada,” jelas Opensignal.
Opensignal menilai, untuk menutup celah ini, bukan hanya tantangan teknis tetapi juga ekonomi. Data Opensignal menunjukkan bahwa pengguna mengalami konektivitas internet seluler terendah di kabupaten dengan kepadatan penduduk terendah dan memiliki proporsi pedesaan yang lebih tinggi.
“Hal ini karena lebih menguntungkan secara komersial bagi operator untuk terlebih dahulu memposisikan dan meningkatkan jaringan mereka di daerah perkotaan yang lebih padat. Kami melihat tren yang sama dalam analisis terbaru kami terhadap negara tetangga Indonesia,” ungkap Opensignal.
Meski demimikan, Opensignal melihat, dalam beberapa tahun terakhir, terdapat beberapa peningkatan penting dalam pengalaman jaringan seluler pengguna di seluruh Indonesia, seiring perkembangannya menjadi ekonomi digital.
Dengan siklus hidup 3G yang mencapai kematangan dan 4G menjadi teknologi yang lebih dominan bagi pengguna smartphone, 95% populasi sekarang menggunakan ponsel untuk mengakses internet.
“Sebagian besar didorong oleh investasi jaringan yang strategis dan refarming spektrum (800 MHz dan 900 MHz) untuk mengurangi kesenjangan yang di daerah pedesaan, didukung oleh strategi spektrum dan kebijakan investasi dari pemerintah,” tulis Opensignal.
Share: