
Ilustrasi | Foto: Freepik
Ilustrasi | Foto: Freepik
Cyberthreat.id- Sebuah Dokumen gugatan sipil yang ditujukan kepada Facebook bocor ke publik. Bocornya dokumen tersebut sekaligus menyingkap akal bulus Facebook dalam memenafaatkan dan dan memanupulasi informasi pribadi pengguna.
Dikutip dari NBC News, Kamis, ( 7 November 2019), dokumen yang memuat sekitar 7.000 halaman tersebut mengungkapkan bagaimana pemilik Facebook, Mark Zuckerberg dan timnya memanfaatkan informasi pribadi pengguna untuk memberi penghargaan kepada mitra dengan memberi mereka data preferensial pengguna. Di sisi lain, mereka juga menekan pesaing dengan jenis informasi yang sama.
“Dokumen yang bocor dari gugatan sipil terhadap Facebook menunjukkan bagaimana jejaring sosial itu bertujuan untuk menggunakan data pengguna sebagai alat untuk tawar-menawar dan untuk memanipulasi pesaing,” tulis NBC News.
NBC mengatakan, email, catatan, dan dokumen-dokumen lainnya bertanggal tahun 2011 dan seharusnya dijauhkan dari pandangan publik sambil menunggu kasus perdata di California.
Mereka menunjukkan, misalnya, bagaimana Amazon menerima akses data khusus setelah membeli iklan di Facebook. Sementara aplikasi bernama MessageMe ditolak data-datanya, pasalnya aplikasi tersebut berpotensi menjadi pesaing Facebook.
Gugatan sipil yangh bocor tersebut, adalah sebuah gugatan yang diajukan oleh perusahaan startup yang sekarang telah mati, bernama Six4Three, yang pernah menciptakan aplikasi bernama Pikinis.
“Melalui aplikasi ini, pengguna dapat menemukan foto-foto Facebook orang-orang yang mengenakan pakaian renang, tetapi untuk dapat bekerja, perangkat lunak aplikasi harus dapat mengakses data pengguna Facebook dan teman-teman mereka,” ungkap NBC News.
Gugatan tersebut menuduh Facebook menyalahgunakan kekuasaannya atas data pengguna, meskipun sebagian besar dokumen yang diajukan dalam kasus ini telah disegel oleh hakim atas permintaan Facebook.
Di sisi lain, Facebook bersikukuh bahwa dokumen Six4Three yang dikumpulkan untuk kasus tak berdasar ini, hanya bagian dari cerita dan disajikan dengan cara yang sangat menyesatkan tanpa konteks tambahan.
Facebook berpendapat bahwa gugatan oleh Six4Three ditujukan untuk memaksanya untuk menyediakan jenis akses data yang dimanfaatkan dalam skandal privasi Cambridge Analytica.
Sementara itu, sebuah komite parlemen Inggris menyelidiki apakah Facebook digunakan untuk memanipulasi hasil pemilihan yang diterbitkan 250 halaman dokumen Facebook internal dari gugatan sipil Six4Three akhir tahun lalu.
Panitia mengatakan email menunjukkan raksasa media sosial itu menawarkan Netflix dan aplikasi populer lainnya akses istimewa ke data orang-orang bahkan setelah mereka memperketat aturan privasinya.
Share: