Cyberthreat.id – Tiga operator telekomunikasi China yang didukung negara secara resmi meluncurkan layanan 5G pada Jumat (1 November 2019).

Layanan tersebut, menurut laporan ZDNet, masih mencakup area yang terbatas, yaitu kota-kota besar di China dan daerah-daerah utama yang ditargetkan.

Kemarin, ketiga operator yaitu China Mobile, China Telecom, dan China Unicom merilis rencana 5G tapi untuk sektor konsumen lokal. Dengan biaya layanan mulai 128 yuan (US$ 18) per bulan, konsumen mendapatkan data 30 gigabita (GB) dan 500 menit obrolan suara, menurut laporan berita Sina.

Pelanggan China Mobile mematok tarif sebesar 598 yuan (US$ 85) per bulan dengan data 300 GB. Kecepatan unduh yang diberikan hingga 1Gbps, sedangkan paket entry-level hanya akan memiliki kecepatan unduh 300 megabita per detik (Mbps).

Layanan awal 5G akan tersedia di sekitar 50 kota, termasuk Beijing dan Shanghai, serta ibu kota provinsi tingkat kedua seperti Nanjing dan Wuhan.

Di Beijing, sebanyak 5.000 BTS telah dipasang oleh China Mobil yang mencakup sebagian besar wilayah inti. Namun, layanan mereka masih belum tersedia untuk daerah pedesaan.

Peluncuran 5G oleh operator China tersebut termasuk lambat dibandingkan gaung ponsel cerdas Huawei dan Xiaomi. Keduanya telah mengenalkan beberapa model ponsel selama beberapa bulan terakhir yang mendukung jaringan 5G.

Menurut laporan awal Oktober lalu, lebih dari 10 juta pengguna telah mendaftar untuk rencana 5G dari tiga operator lokal China tersebut.

Namun penjualan ponsel 5G di China masih sangat kecil dari keseluruhan pasar. Hanya 219.000 ponsel 5G yang dijual di China sepanjang Agustus lalu. Ini hanya menyumbang 0,7 persen dari keseluruhan 30,8 juta unit ponsel yang dijual di negara itu selama bulan itu, demikian menurut data dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China (CAICT)  yang didukung pemerintah.