IND | ENG
Beda dengan Twitter, Facebook Tetap Izinkan Iklan Politik

Ilustrasi | Foto: Cyberthreat/Faisal Hafis (M)

Beda dengan Twitter, Facebook Tetap Izinkan Iklan Politik
Andi Nugroho Diposting : Kamis, 31 Oktober 2019 - 19:00 WIB

Cyberthreat.id – Facebook Inc menyatakan tetap mempertahankan iklan politik di platformnya. Pernyataan yang disampaikan CEO Facebook Mark Zuckerberg tersebut sangat kontras dengan CEO Twitter Jack Dorsecy.

Twitter memutuskan untuk menutup larangan iklan politik per 22 November mendatang. Namun, jejaring sosial microblogging tersebut masih membolehkan dukungan pemilih untuk ikut pemilu masih diizinkan.

Wacana iklan politik di dua platform media sosial terbesar itu muncul di tengah, Facebook baru saja mengumumkan pendapatan perusahaan, Rabu (30 Oktober 2019).

Facebook, menurut Reuters, Kamis (31 Oktober), mengalami kenaikan pengguna berturut-turut dalam triwulanan terakhir. Saham naik menjadi US$ 196,64 per kemarin, melampaui rekor penutupan tertinggi US$ 194,32 pada Juni 2018.


Berita Terkait:


Zuckerberg dalam jumpa persnya, kemarin, mengatakan, perusahaan tetap menjalankan iklan dari politisi. Meski itu berisi klaim palsu atau menyesatkan, Facebook tidak ingin melarang ujaran politik. Zuckerberg memperkirakan iklan dari politisi akan berjumlah di bawah 0,5 persen dari pendapatan Facebook tahun depan.

"Dari perspektif bisnis, mungkin lebih mudah bagi kami untuk memilih jalan yang berbeda," kata Zuckerberg seperti dikutip dari ZDNet.

"Hari ini (baca: kemarin) tentu saja merupakan momen bersejarah dari ketegangan sosial, dan saya melihat peran penting dari perusahaan kami sebagai [platform yang] membela kebebasan berekspresi [...] Dalam sebuah demokrasi, saya tidak berpikir itu [larangan iklan politik] tepat bagi perusahaan swasta untuk menyensor politisi atau berita," ia menambahkan.

Dalam sambutannya, Zuckerberg menegaskan, tentang upaya yang telah dilakukan Facebook untuk menghapus konten "berbahaya".

"Mereka yang mengikuti kami dengan seksama mengetahui bahwa kami memiliki lebih dari 35.000 orang yang bekerja di bidang keselamatan dan keamanan, dan bahwa anggaran kami untuk pekerjaan ini adalah miliaran dolar setahun, lebih dari seluruh pendapatan perusahaan kami pada saat IPO kami sebelumnya ini dekade," kata dia.

"Dan kita akan terus berinvestasi lebih banyak di situ."

Zuckerberg pekan lalu dihujani dengan pertanyaan-pertanyaan agresif oleh anggota parlemen mengenai langkah-langkah Facebook untuk memerangi disinformasi atau hoaks menjelang Pilpres AS 2020.

Ketua Komite Jasa Keuangan Parlemen AS Maxine Waters tak sependapat dengan gagasan Zuckerberg. "Klaim untuk mempromosikan kebebasan berbicara di Facebook itu tidak benar," kata dia.

#facebook   #iklanpolitik   #twitter   #mediasosial   #internet   #markzuckerberg   #jackdorsey

Share:




BACA JUGA
Survei APJII, Pengguna Internet Indonesia 2024 Mencapai 221,5 Juta Jiwa
Dicecar Parlemen Soal Perlindungan Anak, Mark Facebook Minta Maaf
Tingkatkan Kecepatan Internet, Menkominfo Dorong Ekosistem Hadirkan Solusi Konkret
Tingkatkan Kualitas Layanan Telekomunikasi, Kominfo Siapkan Insentif dalam Lelang Low Band
Layanan BTS 4G Daerah 3T Fasilitasi PBM dan Kegiatan Masyarakat