
Booth Indosat Ooredoo dalam acara Konferensi IoT Asia | Foto : Cyberthreat.id/Eman Sulaeman
Booth Indosat Ooredoo dalam acara Konferensi IoT Asia | Foto : Cyberthreat.id/Eman Sulaeman
Jakarta, Cyberthreat.id- Operator telekomunikasi, Indosat Ooredoo resmi membuka pendaftaran HackData. HackData adalah singkatan dari Hackathon dan Datathon, sebuah kompetisi untuk mendorong anak muda Indonesia dalam menciptakan solusi inovatif berbasis data analytics dengan menggunakan data set dan Application Programming Interface (API) dari Indosat Ooredoo.
Director & Chief Innovation and Regulatory Officer Indosat Ooredoo, Arief Musta’in, mengatakan, Indosat Ooredoo menyadari pentingnya data analysis di tengah tren big data yang menjadi dasar peningkatan produktivitas dan inovasi saat ini.
Oleh karena itu, pihaknya mengundang generasi muda Indonesia untuk menghadirkan solusi inovatif lewat HackData.
“Melalui program ini, kami juga mendorong munculnya data scientist lokal yang dibutuhkan untuk memajukan ekonomi digital Indonesia. Kami berharap HackData akan memunculkan aplikasi karya anak bangsa yang mampu bersaing dengan aplikasi global,” kata Arief melalui siaran pers, Kamis, (24 Oktober 2019).
Peserta HackData akan memanfaatkan total 346 set data yang diambil dari portal open data milik pemerintah daerah, yaitu sebanyak 122 set data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 214 set data Pemerintah Kota Bandung, dan 10 set data serta 19 API Indosat Ooredoo.
Pendaftaran HackData dibuka mulai 23 Oktober hingga 6 November 2019. Peserta boleh mendaftar sebagai individu maupun tim dengan jumlah anggota maksimal sebanyak 5 orang.
Selain itu, ada 4 topik yang dapat dipilih, yaitu, Pemerintahan Terbuka (Open Govenrment), Kesehatan (Health), Kota Cerdas (Smart City) dan Bisnis (Business).
Sepuluh peserta dengan hasil penilaian proposal terbaik akan menjadi finalis, dan diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan aplikasinya di hadapan dewan juri pada bulan November mendatang.
“Program HackData merupakan bagian dari Indosat Ooredoo Digital Camp (IDCamp), di mana tidak hanya developer yang menjadi bagian penting untuk memajukan ekonomi digital Indonesia, namun juga data scientist,” ungkap Arief.
Share: