
Ilustrasi | Foto: Freepik
Ilustrasi | Foto: Freepik
Cyberthreat.id- Sekitar 338 orang ditangkap di berbagai negara, karena terlibat jual beli video porno yang melibatkan anak-anak di dark web.
Para pelaku tersebut ditangkap oleh Badan Kejahatan Nasional Inggris, dan gugus tugas dari Inggris, AS, Korea Selatan dan Jerman. Sementara, para pelaku tersebut berasal dari 38 negara, termasuk Inggris, Irlandia, AS, Korea Selatan, Jerman, Spanyol, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Republik Ceko dan Kanada.
Dikutip dari E Hacking News, Senin, (21 Oktober 2019), penangkapan terhadap ratusan orang tersebut, bermula dari disitanya situs web Welcome to video, yang menyediakan 2 juta video, yang memperlihatkan tindakan ilegal yang dilakukan kepada anak-anak.
Video tersebut bahkan telah diunduh lebih dari satu juta kali. Situs ini memiliki delapan terabyte data yang berisi tindakan mengerikan yang dilakukan untuk bayi, balita dan anak-anak.
Pelaku pertama yang ditangkap adalah, pemilik situs tersebut, Jong Woo Son, pria 23 tahun yang berasal dari Korea. Saat ini, Son telah dipenjara,dan menjalani hukuman 18 bulan.
"Anda mungkin mencoba bersembunyi di balik teknologi tetapi, kami akan menemukan Anda dan menangkap Anda dan menuntut Anda,” kata Jessie Liu, pengacara AS untuk Distrik Columbia.
Situs ini sebenarnya, telah ditutup setahun yang lalu pada bulan Maret oleh otoritas AS, tetapi baru-baru ini, setelah melalui pengembangan kasus, ditemukan juga para pelaku lainnya, yang bahkan melakukan transaski pembelian video tersbeut menggunakan cryptocurrency bitcoin.
Bahkan, melalui transaski bitcoin, situs ini setidaknya memperoleh 7.300 transaksi bernilai sekitar US$ 730.000.
"Situs itu adalah salah satu yang pertama menawarkan video memuakkan untuk dijual menggunakan bitcoin cryptocurrency,” ungkap Badan Kejahatan Nasional Inggris.
Dijelaskan, proses penangkapan terhadap ratusan orang tersebut, adalah hasil investigasi selama tiga tahun, melalui perburuan yang dilakukan oleh Badan Kejahatan Nasional Inggris, dan gugus tugas dari Inggris, AS, Korea Selatan dan Jerman.
Para pejabat pertama kali menemukan situs web tersebut ketika sedang menyelidiki salah satu pelaku kejahatan seksual dan pedofil anak terburuk di Inggris, Dr Matthew Falder pada tahun 2017.
Fadler, mengaku melakukan 137 pelanggaran dan menjalani hukuman 25 tahun penjara karena berbagi gambar dan video kasar di web gelap. Kemudian pada bulan Maret, 2018 pejabat pergi ke Korea Selatan untuk menurunkan server situs web dan untuk menangkap Jong Woo Son, pemilik situs.
Para pejabat dapat menangkap banyak tersangka dengan melacak transaksi cryptocurrency. Tujuh pria dari Inggris dan lima dari Amerika telah dihukum karena penyelidikan.
Salah satunya adalah, Kyle Fox yang merupakan anak pelanggar hukum lainnya yang sudah dipenjara karena memperkosa seorang bocah laki-laki berusia lima tahun dan melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis berusia tiga tahun.
"Skala kejahatan ini memuakkan" tutur John Fort, kepala investigasi kriminal IRS.
Share: