Jakarta, Cyberthreat.id- Dell Technologies memperkenalkan PowerProtect DD Series Appliances, perangkat penyimpanan perlindungan data domain generasi terbaru yang memungkinkan organisasi untuk melindungi, mengelola dan memulihkan data sesuai skala yang dibutuhkan di berbagai lingkungan TI.

Menurut Dell EMC Global Protection Index, data yang dibuat dan disimpan berbagai organisasi bisnis saat ini jumlahnya sangat besar. Di Asia Pasifik dan Jepang, berbagai organisasi rata-rata mengelola 8,13 petabyte data di tahun 2018, atau naik drastis 384% dibandingkan data yang dikelola di tahun 2016.

“Seiring perubahan lanskap TI yang terus terjadi untuk mengakomodasi arus data, kebutuhan pengelolaan dan perlindungan data pelanggan akan semakin terbentuk oleh hybrid multi-clouds, pusat data global dan skala exabyte,” kata Beth Phales, President, Dell EMC Data Protection Division, Dell Technologies melalui siaran pers, Kamis, (10 Oktober 2019).

Phales menjelaskan, ketika pelanggan mengalami banjir arus data, mereka juga harus siap menghadapi ancaman siber.
Solusi ini dirancang untuk meminimalkan dampak serangan siber dan mampu lebih cepat memulihkan data di sistem-sistem penting.

Pasalnya, Dell EMC PowerProtect Cyber Recovery kini mendukung beban kerja yang dilindungi dengan Dell EMC PowerProtect Software dan disimpan di Dell PowerProtect DD Series Appliances.

“Integrasi ini memungkinkan pelanggan untuk memperkuat ketahanan siber mereka dengan pemulihan data otomatis dan tidak perlu khawatir saat kehilangan data dalam skala besar,” jelas Phales.

Berbagai pembaharuan yang dilakukan pada Dell EMC PowerProtect Cyber Recovery mencakup kemampuan pemulihan otomatis dari sebuah pusat data yang terisolasi dan aman, yang memungkinkan pelanggan untuk menambah arsitektur perlindungan data yang sudah mereka miliki dengan salinan data yang aman yang dihapus oleh serangan siber.

Penambahan dan integrasi dengan PowerProtect DD tersebut memungkinkan pelanggan untuk dengan mudah memasukkan rencana ketahanan siber dan proses pemulihan data siber otomatis ke dalam lingkungan TI mereka, sehingga pemulihan kegiatan operasional bisnis bisa dilakukan saat dibutuhkan.

“Sejalan dengan peningkatan jumlah data yang dihasilkan berbagai perusahaan, kekhawatiran perusahaan kini tidak terbatas hanya pada upaya menyimpan dan melindungi data saja, tapi juga mencakup pengelolaan data di berbagai lingkungan TI,” ungkap Alex Lei, Vice President, Data Protection Solutions, Asia Pasifik dan Jepang, Dell Technologies.