IND | ENG
Perilaku Digital, Milenial Lebih Abai daripada Baby Boomers

Ilustrasi | FREEPIK.COM

Perilaku Digital, Milenial Lebih Abai daripada Baby Boomers
Andi Nugroho, Eman Sulaeman Diposting : Minggu, 28 April 2019 - 15:42 WIB

Palo Alto, Cyberthreat.id – Sympony Communication Services, perusahaan berbagi konten berbasis cloud asal Amerika Serikat, melakukan survei terhadap 1.569 responden (780 responden di Inggris dan 789 responden di Amerika Serikat) terkait dengan cara karyawan berkomuniksi dan berbagi data di tempat kerja.

Survei online yang dilakukan antara 20 Maret hingga 24 Maret 2019 itu berdasarkan usia, jenis kelamin, dan wilayah untuk mencerminkan populasi pekerja di AS dan Inggris.

Dari jumlah itu 25 persen berbagi informasi rahasia melalui platform kolaborasi, termasuk Skype, Slack, dan Microsoft Teams. "Cara kita bekerja sedang berubah," kata Chief Experience Officer Symphony, Jonathan Christensen. "Tapi, cara berkomunikasi secara digital pada umumnya di tempat kerja, justru mendatangkan risiko," ia menambahkan.

Menurut dia, perusahaan harus mempertimbangkan keamanan komunikasi karyawannya baik melalui email atau platform perpesanan.

Sebab dari temuan Sympony, para karyawan merasa nyaman berbagi informasi pribadi, isu sensitif, dan bersifat rahasia melaui platform obrolan. Praktik digital seperti ini sangat riskan bocor.

Dari 1.500 responden, sekitar 93 persen sangat percaya bahwa informasi yang dibagikan melaui platform tersebut aman dari orang lain. Bahkan, 84 persen yakin penyedia platform tersebut tidak dapat mengakses pesan mereka. Namun, sedikitnya 27 persen dari mereka juga tidak mempedulikan pedoman teknologi informasi perusahaannya.

Ditanya tentang kebiasaan digital mereka di tempat bekerja, responden memberikan jawaban yang cukup mengejutkan. Mereka justru berperilkau membahayakan bagi diri sendiri dan perusahaan, di antaranya:

  • 27 persen sengaja terhubung ke jaringan internet yang tidak aman
  • 25 persen menggunakan email pribadi untuk melakukan bisnis
  • 36 persen menggunakan komputer atau telepon pribadi untuk melakukan pekerjaan
  • 29 persen bahan pekerjaan dibagikan dengan email pribadi atau aplikasi pengiriman pesan.

Survei itu juga menunjukkan kecenderungan karyawan dalam menggunakan aplikasi perpesanan:

  • 25 persen membagikan informasi rahasia perusahaan
  • 25 persen bicara buruk tentang bos mereka
  • 25 persen berkirim meme dan foto
  • 76 persen mendiskusikan kehidupan pribadinya

"Yang mengejutkan 78 persen dari mereka tidak peduli jika beberapa informasi itu dipublikasikan secara terbuka, misalnya, terungkap di situs web WikiLeaks," tulis survei itu.

Ketika lebih banyak generasi Milenial memasuki dunia kerja dan menjadi generasi terbesar dalam angkatan kerja, perilaku mereka justru memiliki dampak besar bagi pengusaha dan budaya kerja.

Dalam survei itu terutangkap, sekitar 48 persen dari kaum milenial memeriksa email terus-menerus setelah jam kerja, sedangkan hanya 36 persen dari generasi Baby Boomers yang memerika email secara konstan.

Generasi Milenial juga kurang peduli dengan keamanan dan hal-hal sensitif atau rahasia. Ini sangat kontras dengan generasi Baby Boomers.

Generasi Milenial dinilai,

  • dua kali lebih mungkin mengunduh aplikasi komunikasi atau lainnya yang tak disetujui tim teknologi informasi.
  • dua kali lebih mungkin membagikan informasi rahasia melalui obrolan.
  • dua kali lebih mungkin bergosip tentang rejan kerja atau berbicara buruk tentang bos saat mengobrol.
  • tiga kali lebih mungkin berbagi informasi tentang kartu kredit atau kata sandi perusahaan melalui obrolan.
  • tiga kali lebih mungkin mengunduh info sensitif perusahaan ke perangkat pribadinya dari alat olah pesan atau lainnya.

"Walaupun ini membawa peningkatan produktivitas dan keseimbangan kehidupan kerja, itu juga menimbulkan lebih banyak tantangan keamanan dan risiko yang lebih besar bagi pengusaha,” kata Christensen.

Sementara itu, Baby Boomers:

  • Dua kali lebih mungkin tidak pernah terlibat dalam 10 perilaku keamanan berisiko.
  • Dua kali lebih mungkin untuk tidak pernah membahas masalah non kerja dibandingkan alat kolaborasi.
  • Dua kali lebih skeptis daripada Milenial bahwa vendor tidak dapat melihat obrolan mereka.

Sumber: Globe News Wire | Dark Reading

#milenial   #baby   #boomers   #kebocoran   #informasi   #perilaku   #digital   #karyawan   #Sympony   #Communication   #Services

Share:




BACA JUGA
DISKUSI TENTANG DATA PRIBADI
Generasi Milenial Harus Sadar dan Paham Amankan Data Pribadi
2030, Indonesia Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Melek Digital yang Berkarakter
by.U Akomodasi Kebutuhan Internet di Luar Negeri
10 Keterampilan Teknologi yang Dibutuhkan UKM di Indonesia
Janji Teknologi dari Para Milenial Istana