
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Kuala Lumpur, Cyberthreat.id – Huawei Technologies Co Ltd jalin kerja sama dengan Maxis Bhd, operator seluler Malaysia, untuk mengembangkan jaringan telekomunikasi generasi kelima (5G) di Asia Tenggara.
Pemerintah Malaysia mengatakan akan membangun spektrum 5G segera setelah kuartal pertama 2020.
Maxis adalah operator jaringan seluler dengan pelanggan terbanyak kedua di Malaysia. Dalam sebuah pernyataan Kamis (3 Oktober 2019), seperti dikutip dari Reuters, Huawei akan memasok peralatan dan layanan radio 4G atau LTE dan 5G.
"Selain memiliki akses ke teknologi 5G, Maxis akan dapat memodernisasi jaringan LTE yang sudah ada agar siap 5G," kata Huawei.
Huawei juga mengatakan akan memanfaatkan investasi yang ada untuk pengenalan layanan 5G yang lebih cepat.
Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia, Gobind Singh Deo, pekan lalu mengatakan Malaysia akan memulai demonstrasi nasional proyek 5G pada Oktober ini. Ini untuk menunjukkan negara itu berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu yang pertama di Asia yang meluncurkan teknologi 5G.
Maxis dan Huawei pada Februari 2019 menandatangani nota kesepahaman untuk bekerja sama dalam uji coba 5G. Huawei juga memiliki perjanjian 5G awal dengan rival Maxis seperti Axiata Group Bhd's Celcom.
Huawei, pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, dimasukkan ke dalam daftar hitam Amerika Serikat sejak Mei lalu. AS mengatakan peralatan milik Huawei dicurigai dapat digunakan untuk memata-matai, tapi hal itu sudah dibantah oleh Huawei sendiri.
Pemerintah AS telah melobi negara-negara lain untuk melawan penggunaan peralatan Huawei, termasuk jaringan 5G. Namun, Malaysia telah mengatakan tidak khawatir tentang tuduhan mata-mata dan sebaliknya berfokus pada keterjangkauan relatif produk milik Huawei.
Share: