IND | ENG
Presiden Microsoft Minta AS Cabut Larangan Huawei

Microsoft | Foto: economictimes.indiatimes.com

Presiden Microsoft Minta AS Cabut Larangan Huawei
Andi Nugroho Diposting : Jumat, 20 September 2019 - 12:52 WIB

Cyberthreat.id – Presiden Microsoft Brad Smith meminta agar pemerintah Amerika Serikat mengakhiri larangan berbisnis dengan raksasa telekomunikasi China, Huawei Technologies.

Permintaan tersebut agar Microsoft tetap bisa memasok perangkat lunak Windows untuk komputer-komputers perusahaan China.

Seperti diketahui, akibat dari perang dagang AS dan China, Huawei masuk dalam daftar hitam perusahaan yang dilarang berbisnis di AS. Pemerintahan Donald Trump menuding perangkat telekomunikasi Huawei berbahaya bagi keamanan nasional. Namun, Huawei berulangkali membantah bahwa perusahaannya berhubungan dengan intelijen China.

Brad Smith mengatakan dia tidak percaya keamanan AS akan dirusak atau terancam dengan membiarkan pelanggan Huawei menggunakan sistem operasinya atau aplikasi Office.

"Pemerintah di seluruh dunia pastinya memiliki keamanan nasional yang mereka butuhkan," katanya kepada BBC yang diakses Jumat (20 September 2019).

"Kami adalah salah satu dari sejumlah perusahaan yang telah mengajukan permintaan kepada Departemen Perdagangan AS agar kami dapat terus menyediakan sistem operasi perangkat lunak kami ke Huawei seperti laptop,” ia melanjutkan.

Menurut Brad Smith, Departemen Perdagangan membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan perusahaan mana yang akan diberi lisensi.

"Kami tidak memiliki bisnis besar di China seperti beberapa perusahaan teknologi lainnya, hanya 1,8 persen dari pendapatan Microsoft di China," katanya.

Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan pada bulan Juli lalu bahwa departemennya akan mengeluarkan lisensi untuk membebaskan perusahaan dari larangan penjualan teknologi ke Huawei, selama tidak ada ancaman terhadap keamanan nasional AS.

Namun, Departemen Perdagangan tampaknya tidak mengeluarkan lisensi itu meski telah menerima lebih dari 100 permintaan.

Huawei baru saja meluncurkan ponsel cerdasnya tanpa beberapa aplikasi utama Google, termasuk YouTube, Google Maps dan Google Play Store. Sebagai ganti Play Store, Huawei memasang Huawei Mobile Service. Huawei terbaru masih memakai Android 10, tapi sangat terbatas.

#microsoft   #huawei   #bradsmith   #google   #amerikaserikat   #windows

Share:




BACA JUGA
BSSN-Huawei Techday 2024
Keamanan Siber Membutuhkan People, Process, dan Technology.
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Intelligent Sensing, Bagian Integral Pemerintahan Smart Cities
Huawei Pamerkan Produk Unggulan di MWC Barcelona
Microsoft Merilis PyRIT - Alat Red Teaming untuk AI Generatif