IND | ENG
Tekanan Meningkat, Facebook Perluas Defenisi Terorisme

Ilustrasi. | Foto: Mashable

Tekanan Meningkat, Facebook Perluas Defenisi Terorisme
Nemo Ikram Diposting : Rabu, 18 September 2019 - 10:20 WIB

Cyberthreat.id - Facebook memperluas definisi organisasi teror karena ditekan untuk menanggapi ancaman yang semakin meningkat dari penembak "lone wolf" supremasi kulit putih, seperti kasus penembakan massal di Christchurch, Selandia Baru.

Laman mashable.com menuliskan bahwa sebelumnya Facebook berfokus pada tindakan kekerasan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan politik atau ideologis. “Definisi baru kami lebih jelas menggambarkan upaya kekerasan, terutama ketika diarahkan pada warga sipil dengan maksud memaksa dan mengintimidasi, juga memenuhi syarat," Facebook menyatakan dalam posting blog Selasa (17 September).

Ditambahkan bahwa penembakan Christchurch, yang disiarkan langsung di platform, "sangat memengaruhi" pembaruan kebijakan Facebook.

Selain itu, Facebook, yang sebelumnya berfokus pada penghapusan konten dari organisasi seperti ISIS dan al-Qaeda, mengumumkan telah melarang lebih dari 200 kelompok supremasi kulit putih.

Kegiatan ini menggunakan kombinasi kecerdasan buatan dan moderator manusia untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok ekstremis berdasarkan perilaku dan bukan ideologi.

Selama dua tahun terakhir, raksasa media sosial itu telah menghapus 26 juta keping konten yang berkaitan dengan kelompok-kelompok teroris seperti ISIS dan al-Qaeda, 99 persen di antaranya dihapus sebelum ditandai oleh pengguna.

Seperti yang ditunjukkan New York Times, Facebook mengumumkan perubahan kebijakan dan data penghapusan hanya satu hari sebelum dijadwalkan --bersama Google dan Twitter-- audiensi di Capitol Hill membahas bagaimana perusahaan teknologi menangani konten kekerasan.

Facebook juga mencatat akan memperluas program yang menyediakan sumber daya dan dukungan tentang cara meninggalkan kelompok kebencian kepada penggunanya di seluruh dunia. Perusahaan itu mengatakan memiliki tim yang terdiri dari 350 orang "dengan keahlian mulai dari penegakan hukum dan keamanan nasional, hingga studi kontraterorisme dan akademik dalam radikalisasi."

Beberapa pembaruan ini telah diluncurkan selama beberapa bulan terakhir; yang lain telah menjadi kebijakan perusahaan selama setahun tetapi belum “dibahas secara luas.”

Facebook semakin merespons kebencian dan ekstremisme. Baru awal tahun ini Facebook melarang nasionalisme kulit putih dan separatisme kulit putih setelah kebijakannya secara khusus mencoba membedakan kedua ideologi dari supremasi kulit putih.[]

#facebook   #Christchurch   #lone   #wolf

Share:




BACA JUGA
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook
Perlindungan Data Pribadi, Meta Luncurkan Facebook dan Instagram Bebas Iklan di Eropa
Cacat OAuth Kritis Terungkap di Platform Grammarly, Vidio, dan Bukalapak
Penipuan Hak Cipta Facebook Makin Intensif, Pengguna Terlantar