
LinkAja adalah fintech yang ditopang oleh sejumlah perusahaan BUMN, di antaranya BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan Pertamina. | Foto: Cyberthreat.id/Rahmat Herlambang
LinkAja adalah fintech yang ditopang oleh sejumlah perusahaan BUMN, di antaranya BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan Pertamina. | Foto: Cyberthreat.id/Rahmat Herlambang
Jakarta, Cyberthreat.id – PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) mengakuisisi PT Sarana Papua Ventura (SPV) untuk dijadikan perusahaan cangkang yang menyuntik modal pada layanan keuangan digital (fintech) LinkAja.
PT SPV merupakan anak usaha PT Bahana Artha Ventura yang terafiliasi anak usaha dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).
Bank BTN adalah salah satu investor kategori perbankan, di samping Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, yang masuk untuk mendanai LinkAja yang dikelola oleh PT Fintek Karya Nusantara (Finarya).
Direktur Finansial dan Treasuri BTN Nixon Napitupulu mengatakan PT SPV saat ini memang nonaktif dan tepat dijadikan "kendaraan" agar BTN dapat memilki saham di perusahaan sistem pembayaran tersebut.
BTN menargetkan pengambilalihan SPV bisa terealisasi sebelum Oktober 2019. "PT SPV memang inaktiva, seperti membeli perusahaan cangkang sebagai kendaraan (vehicle) untuk masuk ke PT Finarya. Dan, untuk urusan transaksi fintech kami juga akan kami pakai mereka (LinkAja)," ujar Nixon seperti dikutip dari Antaranews.com.
Nixon menjelaskan pembelian PT SPV tidak akan melebihi Rp 10 miliar karena nilai asetnya memang berada di harga tersebut. Total nilai ekuitas PT SPV juga berada di bawah Rp 10 miliar.
BTN hingga saat ini masih terus bernegosiasi dengan PT SPV dalam mekanisme pembeliannya. PT SPV nantinya menerbitkan saham baru dan BTN akan membeli saham baru tersebut.
Untuk menyuntik LinkAja, BTN dapat menyetorkan modal 6,13 persen dari akumulasi modal yang disetor senilai Rp1,65 triliun. Penyertaan modal oleh BTN pertama kali akan dilakukan pada Oktober dan Desember 2019.
Share: