IND | ENG
Pakar IT: Terjadi Perang Siber Terhadap Situs KPU, Itu Hoaks

Publik diimbau berhati-hati terhadap hoaks

Pakar IT: Terjadi Perang Siber Terhadap Situs KPU, Itu Hoaks
Arif Rahman Diposting : Jumat, 19 April 2019 - 21:24 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id - Dua hari pasca pencoblosan Pemilu 2019 tersebar hoaks telah terjadi perang siber terhadap situs KPU RI. Pakar IT Bank Mandiri dan BCA, Zul Amri, menilai isu yang dibesar-besarkan oleh media sosial tersebut sebagai hoaks. 

Dalam isu tersebut, kata dia, disebutkan terjadi serangan DDos besar-besaran terhadap situs KPU yang sedang melakukan penghitungan suara online. 

Menurut Zul Amri, berita itu tidak bermutu dan cenderung membodohi publik karena disertai sebuah video yang banyak orang tidak paham.

"Well, saya katakan yang tersebar di medsos itu HOAX, video atau gambar yang di ambil dan tersebar di Facebook itu adalah video simulasi dari situs https://lnkd.in/fz9Vtxu," kata Zul Amri saat dikonfirmasi Cyberthreat, Jumat (19/4/2019).

Video tersebut juga menggambarkan seolah terjadi simulasi serangan siber.

Kemudian ditampilkan data real-time peringkat tiga teratas negara yang masuk dalam kategori under-attack perang siber yakni China, Arab Saudi dan Amerika Serikat yang datanya bisa dicek di link ini https://lnkd.in/fyHKK4Y. 

"Lagipula sistem KPU apa-nya yang mau di serang sih? Wong sistemnya mirip cara kerja 'papan tulis' atau semacam bildboard. Data asli-nya tetap berasal dari data offline yang di masukan ke 'papan tulis' tersebut," ujarnya.

Zul Amri menegaskan kalau pun terjadi serangan DDos hanya mengakibatkan kelumpuhan jaringan. Artinya tidak akan berpengaruh sedikitpun terhadap proses penghitungan suara online apalagi manual. 

Senada, Pakar Keamanan Siber dari Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha menilai kabar hoaks serangan siber terhadap situs KPU sebagai lelucon. 

"Itu hoaks di bikin anak Playgroup yang baru belajar komputer atau otak dan kemampuannya kayak anak Playgroup," kata Pratama kepada Cyberthreat, Jumat (19/4/2019).

Menurut dia, yang digambarkan dalam video tersebut adalah dashboard dari penyedia hardware dan software router atau firewall untuk mendeteksi adanya malware atau virus atau memang serangan siber. 

"Tapi itu bukan perang siber," tegasnya.

Pratama mengatakan publik bisa melihat kejadian serupa di beberapa link seperti dibawah ini. Ia menegaskan, mau Pemilu atau tidak Pemilu, data yang ditampilkan selalu sama.

1. https://cybermap.kaspersky.com/
2. https://threatmap.checkpoint.com/ ThreatPortal/livemap.html
3. https://www.fireeye.com/cyber-map/ threat-map.html
4. http://threatmap.fortiguard.com/
5. http://www.digitalattackmap.com/ fbclid= IwAR229gkYPd4BsTxD_Jd880Y6GrRyk wNrPfvsEjkfz V74k8suMBiynVbOxTA#anim= 1&color=0&country= ALL&list=0&time= 16434&view=map
6. https://www.deteque.com /live-threat-map/
7. https://threatmap.bitdefender. com/
8. https://threatbutt.com/ map/
9. https://map.lookingglass cyber.com/
10. https://community.blueliv.com/ map/
11. http://www.digitalattackmap.com/#anim= 1&color=0&country= ALL&list=0&time= 18002&view=map

#Ancaman   #Siber   #Pemilu   #2019   #Lawan   #Hoaks

Share:




BACA JUGA
Paket npm Berbahaya Targetkan Pengembang
Kepala BSSN: Negara Maju Sibernya Kuat
Awal Ramadan, Aktivitas Peretasan Menurun
Situng KPU Amburadul, Uji Cobanya Dipertanyakan
Mekanisme Situng Hingga ISO 27001 Dipertanyakan DPR