Jakarta, Cyberthreat.id – Indonesia Digital Byte (IDBYTE), salah satu penyelenggara acara teknologi di Tanah Air, kembali memnyelenggarakan acara pada 13-14 September mendatang. Acara yang digelar di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten tersebut mengangkat tema permainan olahraga elektronik (eSports).

Chairwoman IDBYTE eSports 2019, Shinta Dhanuwardoyo, mengatakan, Indonesia saat ini masih berada di tahap awal perkembangan industri eSports. Oleh karenanya, belum banyak pihak yang memahami potensi industri tersebut.

"Melalui IDBYTE eSports kami ingin memperkuat ekosistem industri eSports Indonesia,” kata Shinta di Jakarta, Selasa (27 Agustus 2019) dalam siaran persnya.

Selain konferensi, penyelenggaraan IDBYTE juga akan menghadirkan turnamen permainan PUBG Mobile.

Sementara itu, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hari Sungkari, mengatakan saat ini game telah mengalami pergeseran nilai, bukan lagi alat hiburan, melainkan sarana edukasi. Selain itu, industri game juga mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian negara.

Industri game turut membuka profesi baru, antara lain sebagai pemain, manajer, caster, penerbit hingga kreator serta memiliki jenjang karier yang jelas.

Mengutip Newzoo, lembaga riset milik Nielsen, sejak 2017 Indonesia menjadi pasar eSports terbesar di Asia Tenggara dan menempati urutan 16 dunia sebagai negara yang berpendapatan tinggi dari sektor industri eSports, sebesar US$ 880 juta. Indonesia tercatat memiliki 43,7 gamer, dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan eSports merupakan konvergensi yang pas antara dunia digital dengan olahraga.

"Anak-anak muda kita banyak yang berprestasi dan mampu mengambil manfaat dari eSports ini, terutama menjadi atlet berprestasi internasional," kata Rudiantara seperti dikutip dari Antaranews.com.