IND | ENG
Investasi Rp 7 Triliun di Vietnam, Grab Hadapi Gojek dan Be

Seorang pengemudi Grab sedang menunggu penumpang di Jakarta. | Foto: Cyberthreat.id/Faisal Hafis (M)

Investasi Rp 7 Triliun di Vietnam, Grab Hadapi Gojek dan Be
Andi Nugroho Diposting : Rabu, 28 Agustus 2019 - 16:13 WIB

Hanoi, Cyberthreat.id – Akhirnya, Grab buka suara soal nilai investasi perusahaan di Vietnam. Perusahaan layanan transportasi online tersebut menginvestasikan senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,13 triliun selama lima tahun ke depan.

Perusahaan akan memperluas layanan jaringan transportasi, makanan, dan pembayaran online di negara itu. "Investasi ini cerminan komitmen kami yang besar untuk Vietnam," Russell Cohen, Kepala Operasi Regional Grab dalam sebuah pernyataan seperti dikutip oleh Reuters, Rabu (28 Agustus 2019).

Menurut Cohen, perekonomian Vietnam sedang berkembang pesat dan populasi kelas menengah di negara tersebut baru muncul. Inilah faktor yang membuat Vietnam, kata dia, siap untuk mengadopsi layanan digital.


Berita Terkait:


Bulan lalu, Grab meluncurkan rencana untuk menginvestasikan US$ 2 miliar di Indonesia, pasar terpadat di kawasan Asia Tenggara. Tujuan investasi di Indonesia untuk membangun jaringan transportasi masa depan dan mengubah cara layanan penting seperti layanan kesehatan.

Keputusan Grab untuk investasi di Vietnam muncul ketika pasar di negara itu menjadi lebih kompetitif dengan partisipasi Gojek Indonesia dan pemain lokal, Be Vietnam.

"Persaingan ini akan menjadi lebih sengit. Berarti Grab akan dapat menawarkan diskon besar, bahkan berisiko merugia dalam jangka pendek," kata Pengamat Ekonomi Vietnam, Bui Quang Tin.

#grab   #gojek   #vietnam   #mingmaa   #softbankgroup   #goldmansachs   #russelcohen

Share:




BACA JUGA
Vietnam dan Filipina Sorot Keamanan TikTok
Gunakan Malwarer DarkGate, Hacker Vietnam Menyerang Inggris, AS, dan India
Indonesia-Vietnam Buka Kerja Sama di Ruang Digital
Vietnam Selidiki TikTok. Konten-kontennya Dianggap Merusak Kaum Muda dan Tradisi Negara
GoTo Pangkas Massal 1.300 Karyawan