
Foto: Wikimedia
Foto: Wikimedia
Jakarta, Cyberthreat.id – Tiktok, yang dikenal sebagai jejaring sosial berbagi video pendek, mengklaim telah menghapus 6 juta video di India yang melanggar kebijakan komunitas sejak Juli 2018.
Dikutip dari Gagdetsnow.com, yang diakses Senin (15/4/2019), Tiktok mengungkapkan penghapusan itu upaya untuk membuat jutaan pengguna aplikasi merasa aman dan nyaman dengan konten yang tepat.
“Sebagai komunitas global, keamanan menjadi salah satu kunci prioritas TikTok. Komitmen kami untuk memastikan platform kami menjadi ruang yang aman dan positif bagi pengguna kami di India, dengan cara yang baik,” kata Helen Lersch selaku Global Public Policy.
Baca: Pengadilan Tinggi Madras Perintahkan Larang TikTok
Tiktok juga menggenalkan fitur “Age–gate” kepada pengguna barunya yaitu hanya bisa log in dan membuat akun dengan batasan usia 13 tahun ke atas. Fitur baru ini menambah mekanisme keamanan dan memastikan bahwa pengguna TikTok di bawah 13 tahun tidak bisa menggunakan platform tersebut.
Dengan adanya kebijakan tersebut anak dengan usia di bawah 13 tahun tidak dapat berbagi video, mengomentari video, mengirim pesan ke pengguna lain, dan juga mengikuti pengguna lain.
Kebijakan tersebut juga diikuti dengan diluncurkannya Pusat Keamanan TikTok serta kebijakan khusus menangani perundungan (bully) yang seringkali terjadi dalam jejaring sosial buatan China itu. Fitur ini tersedia dalam 10 bahasa lokal di India, yaitu bahasa Hindi, Gujarat, Marathi, Bengali, Punjabi, Telugu, Tamil, Kannada, Malayalam, dan Oriy.
Share: