IND | ENG
Di Pasar IDEA, Investree Genjot Akses Pembiayaan Syariah 

Booth Investree di gelaran Pasar IDEA di Jakarta Convention Centre

Di Pasar IDEA, Investree Genjot Akses Pembiayaan Syariah 
Yuswardi A. Suud Diposting : Jumat, 16 Agustus 2019 - 16:11 WIB

Jakarta, Cyberthreat.Id- Platform pinjam-meminjam dana (fintech marketplace lending), Investree, memanfaatkan Pameran Pasar IDEA di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, untuk menggenjot akses pembiayaan syariah bagi pelaku usaha kecil dan menengah. 

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Indonesia E-commerce Association (idEA), Investree yang punya layanan sistem konvensional dan syariah memilih lebih menonjolkan pembiayaan syariah yang disebut sebagai faktor pembeda Investree dengan layanan fintech lainnya. 

Promo yang dihadirkan diantaranya marjin 0,99% per bulan untuk produk Online Seller Financing (OSF) Syariah dan Cepat dan Ringkas (CRING!) untuk produk Invoice Financing Syariah. Promo tersebut ditujukan kepada peminjam (borrower) yang menginginkan pembiayaan dengan pengajuan online dan persetujuan cepat.

Sedangkan kepada Lender (peminjam dana), akan di-highlight promo bonus hingga Rp 30 juta untuk pembelian instrumen investasi syariah Sukuk Tabungan seri ST005, kerja sama Investree dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengatakan, secara garis besar, partisipasi Investree di acara itu adalah untuk memperbanyak kontribusi kami sebagai pelopor fintech lending dalam memberdayakan UKM melalui akses pembiayaan yang mudah dan cepat, terlebih mereka yang tergabung dalam perusahaan e-commerce yang ada di Pasar idEA, sekaligus memperkuat ekosistem yang sudah terbangun. 

"Sebagai satu-satunya perusahaan fintech lending Berizin Usaha Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dari Otoritas Jasa Keuangan yang memiliki 2 (dua) jenis usaha yaitu konvensional dan syariah, kami merasa bahwa hal itu sudah semestinya menjadi tanggung jawab kami dalam membesarkan industri fintech-marketplace lending,” kata Adrian Gunadi. 

“Layanan Investree Syariah merupakan keunggulan dan diferensiasi kami dibanding perusahaan fintech lending lainnya. Di mana kami juga telah mengantongi Surat Rekomendasi Penunjukkan Tim Ahli Syariah dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Oleh karena itu, dengan berpartisipasi dalam Pasar idEA 2019, kami ingin lebih banyak mengelaborasi maslahatnya bagi masyarakat luas terpenting UKM yang sedang berkembang sehingga semakin banyak pengusaha yang terbantu dari segi pembiayaan dan kesejahteraan,” tutup Adrian.

Pengunjung yang mendaftar langsung sebagai Borrower atau Lender juga akan mendapatkan kesempatan bermain Wheel of Fortune atau Darts untuk mendapatkan hadiah menarik.

Di ajang pameran offline para pelaku ekonomi digital itu, Investree memperkenalkan lebih lanjut manfaat dan cara kerja layanan Investree yang dapat digunakan oleh para pelaku e-commerce mau pun para pemilik bisnis yang menggunakan e-commerce platform untuk berjualan dalam memperoleh akses pembiayaan. Dengan kata lain, menjadi borrower (peminjam) di Investree. 

Selain itu, para pengunjung yang datang juga bisa mengetahui lebih jauh tentang keuntungan dan bagaimana menjadi Pemberi Pinjaman atau Lender di Investree.

Investree adalah platform marketplace lending yang menyediakan situs layanan interfacing sebagai penghubung pihak yang memberikan pinjaman (lender) dan pihak yang membutuhkan pinjaman (borrower) meliputi pendanaan dari individu, organisasi, maupun badan hukum kepada individu atau badan hukum tertentu. 

Hingga pertengahan bulan Agustus 2019, Investree membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp 2,98 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp 2,29 triliun dengan rata-rata tingkat pengembalian (return) 16,3% dan TKB90: 99,55%.[]

#pembayarandigital   #fintech   #investree

Share:




BACA JUGA
SERANGAN SIBER
Peretas Mencuri Rp305 Miliar dengan Mengeksploitasi Cacat dalam Sistem Pembayaran Revolut
BTN MOBILE BANKING
'No Antre, No Ribet': Evolusi Transaksi di Era Siber
Fintech Australia Buka Pembiayaan Motor Listrik di Indonesia
Tren Pay Later di Indonesia Tumbuh 10 Kali Lipat
Malware GodFather Bikin Gusar Otoritas Keuangan Jerman, 16 Negara Jadi Sasaran