
Iklan penipuan yang dijalan di platform Facebook
Iklan penipuan yang dijalan di platform Facebook
Cyberthreat.id - Penipu online menyaru sebagai marketplace Noon asal Dubai untuk mengelabui orang warga Indonesia lewat sebuah iklan yang dipasang di Facebook.
Pada Selasa (1 November 2022), Cyberthreat.id menemukan sebuah iklan yang direkomendasikan oleh Facebook. Isinya tentang peluang bisnis online sebagai dropshipper untuk sebuah marketplace luar negeri.
"Bergabunglah dengan perusahaan e-commerce lintas batas untuk mengubah hidup Anda sekarang, hubungi saya sesegera mungkin," begitu bunyi iklannya.
"Cross border e-commerce. Hasilkan 1jt-5jt sehari. Hanya menggunakan ponsel. Mudah Operasi," bunyi baner iklan, yang ketika diklik mengarahkan target ke nomor WhatsApp 082163434791 yang akan memberi instruksi lanjutan.
Ketika dihubungi, operator nomor WhatsApp itu memperkenalkan diri sebagai perwakilan dari Noon, sebuah online shop terkenal di Timur Tengah yang beroperasi di Dubai, Arab Saudi, dan Mesir. Untuk meyakinkan, ia mengirimkan sejumlah foto gudang Noon berisi barang-barang yang ditawarkan kepada calon pembeli.
"Kami akan membuka perwakilan di Indonesia dan sedang mencari mitra reseller. Keuntungannya 10 persen dari barang yang laku. Silahkan mendaftarkan diri dengan menyertakan identitas diri yang benar," kata sang operator sembari melampirkan sebuah link untuk pendaftaran di situs noon-net.com (https://noon-net.com/#/pages/register/register?invitecode=MdcC3y).
Meminta Data Pribadi dan Sejumlah Uang
Pendaftar kemudian diminta untuk melengkapi data diri seperti NIK, foto KTP asli, hingga foto diri.
Setelah pendaftaran selesai, operator meminta dikirimkan tangkapan layar sebagai bukti untuk proses tahap lanjutan.
Tahap berikutnya adalah memilih barang-barang yang ingin dipromosikan. Kemudahan yang ditawarkan, "calon mitra" tidak perlu menyetok barang, cukup memajang foto saja di toko onlinenya.
Sampai di sini, semua berjalan normal. Kecurigaan muncul ketika nama barang yang tersedia semuanya dalam bahasa Inggris. Ketika ditanyakan, operator mengatakan hal itu karena sementara ini target pasarnya adalah orang-orang di luar negeri.
Ditanya tentang mekanisme pembayaran, operator mengatakan barang yang dipesan oleh pembeli akan dikirim langsung oleh perusahaan ke alamat pembeli setelah "mitra reseller" membayar sejumlah harga barang.
Lantas, kemana masuknya uang setoran dari calon pembeli? Kata operator, akan masuk terlebih dahulu ke perusahaan, dan tercatat sebagai saldo di akun "mitra reseller", dan nantinya dapat ditarik ke rekening "mitra reseller."
Dari sinilah mulai muncul kecurigaan. Bagaimana jika tiba-tiba websitenya tidak bisa diakses? Bukankah uangnya tidak dapat ditarik untuk selamanya? Sedangkan mitra reseller telah mengeluarkan uang pribadinya untuk menalangi harga barang yang dipesan oleh calon pembeli.
Kecurigaan lain muncul ketika operator menawarkan untuk beriklan agar barangnya cepat laku. Kata dia, jika diiklankan, dalam sehari langsung ada barang yang laku.
Untuk beriklan "mitra reseller" diberi empat pilihan paket yakni: Rp30 ribu untuk 50 ribu orang lihat atau CPM, Rp50 ribu untuk 100 CPM, 100 ribu untuk 200 CPM, dan 300 ribu untuk 500 CPM.
"Disarankan kakak mengiklankan penjualan dengan membeli CPM supaya barang yang dijual cepat laku," kata operator yang mengulangi kalimat bernada serupa beberapa kali, terkesan memaksa.
Penelusuran Kepemilikan Website
Berawal dari beberapa indikasi kecurigaan di atas, Cyberthreat.id mencoba melacak apakah benar ada kaitan antara marketplace noon.com yang asli dengan noon-net.com yang diiklankan itu.
Penelusuran pertama adalah membuka situs noon.com yang asli. Namun, situs itu rupanya diblokir di Indonesia. Situs itu baru bisa diakses menggunakan VPN. Saat dibuka, ternyata tidak ada informasi apapun yang menunjukkan kaitan antara noon.com dengan noon-net.com.
Penelusuran berikutnya adalah melacak kepemilikan noon-net.com. Di situs who.is yang mencatat kepemilikan sebuah situs, noon-net.com terdaftar dengan nama Alibaba.com Singapore. Tampaknya itu terjadi karena pembuat situs menggunakan layanan Alibaba Cloud untuk menjalankan situsnya. Situs itu didaftarkan pada 12 Oktober 2022 untuk masa berlaku hingga setahun ke depan.
Ketika informasi ini diuji ke operator WhatsApp, dia memberi informasi berbeda. Katanya, mereka telah beroperasi selama 6 tahun.
Pengecekan Iklan Facebook
Di Facebook, iklan tersebut dijalankan oleh laman bernama Niriliay. Masuk kategori game/mainan, laman yang dibuat pada 20 September 2022 ini menyebut alamatnya di Guangzhou, China. Namun, dalam informasi tentang pengelola laman, Facebook mencatat laman itu dijalankan dari Uni Emirat Arab.
Dari transparansi halaman Facebook diperoleh informasi laman Niriliay telah menjalankankan empat iklan sejak 30 Oktober hingga 1 November 2022. Keempat iklan itu memuat materi yang sama namun dengan desain berbeda seperti terlihat di atas.
Konfirmasi dari Noon
Dengan segala kejanggalan itu, Cyberthreat.id menghubungi manajemen Noon.com lewat sejumlah akun media sosialnya yang terverifikasi centang biru.
Dalam responnya kepada Cyberthreat.id,manajemen Noon mengatakan perusahaan hanya menjalankan Noon.com dan tidak terkait dengan situs lainnya.
"Karena itu, perusahaan tidak bertanggung jawab atas orderan di luar situs resmi kami," kata manajemen Noon dalam balasannya kepada Cyberthreat.id, Selasa malam.
Facebook belum dapat dihubungi terkait bagaimana iklan penipuan bisa lolos di platformnya.[]
Share: