
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian Dok. BSSN
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian Dok. BSSN
Cyberthreat.id – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, mengungkapkan jika saat ini pembangunan keamanan siber Indonesia masih berada pada periode I, yakni stabilisasi teknologi.
Ia menyebutkan, sejak 2019 sampai 2025 fokus pembangunan keamanan siber adalah stabilisasi teknologi siber dan sandi nasional. Mulai penataan organisasi, menyusun regulasi dan sistem pengelolaan, melaksanakan sertifikasi sumber daya manusia dan perangkatnya, membangun kesiapan keamanan siber di semua sektor termasuk ibu kota negara.
“Serta kerja sama antar organisasi, dan meningkatkan kesadaran perilaku budaya keamanan siber,” ujar Hinsa dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (27 Oktober 2022).
Hinsa mengatakan, di dalam Indonesia Cybersecurity Roadmap terdapat tiga periode pembangunan keamanan siber. Periode I Stabilisasi (2019 - 2025), Periode II Integrasi (2026 - 2035), dan Periode III Kemandirian (2036 - 2045).
Jika di periode pertama fokus pemerintah adalah pada stabilitas teknologi, di periode kedua pemerintah akan berfokus pada integrasi teknologi siber dan sandi nasional. Pada periode ini, BSSN akan mendorong regulasi di bidang ekonomi terkait dengan otomasi, organik, dan transformasi siber di perbankan dan transaksi ekonomi.
“Juga akan dilakukan ekstensifikasi pembangunan smart government, menjalin kemitraan nasional dan internasional untuk transfer teknologi siber dan sandi, serta memastikan kedaulatan matra siber,” ujar Hinsa dalam event National Cybersecurity Connect 2022, pada Rabu (26/10) di Birawa Assembly Hall, Bidakara, Jakarta Selatan.
Sementara itu, pada periode ketiga tahun 2036 - 2045, yaitu kemandirian teknologi siber dan sandi. Pada periode ini akan dilakukan identifikasi dan eksplorasi beragam perkembangan dunia siber. Implementasi peta jalan ini diorientasikan untuk melindungi kepentingan nasional dan kedaulatan negara di ranah siber.
National Cybersecurity Connect merupakan sebuah acara yang mempertemukan berbagai sektor atau pemangku kepentingan yang selama ini fokus pada isu keamanan siber, mulai industri TIK, perbankan, pendidikan, riset, dan media massa. Selain pameran keamanan siber dari 73 peserta, acara tersebut juga menggelar berbagai diskusi dengan menghadirkan puluhan pembicara.
Share: