Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dalam Huawei Connect 2022: Unleash Digital di Bangkok, Thailand - Dokumentasi Nurlis Effendi
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dalam Huawei Connect 2022: Unleash Digital di Bangkok, Thailand - Dokumentasi Nurlis Effendi
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan nilai ekonomi digital indonesia meningkat dua kali lipat menjadi USD 146 miliar atau seninail Rp 2000 Triliun pada tahun 2025.
“Pada tahun 2021, nilai ekonomi digital Indonesia di prediksi mencapai USD 70 miliar, ditargetkan meningkat dua kali lipat di 2025 nanti,” ujar Airlangga dalam sambutan di Huawei Connect 2022: Unleash Digital di Bangkok, Thailand (19 September 2022).
Airlangga menyebutkan, untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah telah menyusun Roadmap Digital Indonesia 2021-2024, panduan strategis untuk mendorong proses transformasi digital di Indonesia . Isinya yakni 100 inisiatif utama untuk mempercepat realisasi infrastruktur digital, pemerintah, ekonomi, dan masyarakat, di 10 sektor prioritas.
“Saat ini, kami sedang mengembangkan Kerangka Ekonomi Digital Nasional untuk mendorong kolaborasi dan membangun sinergi di antara semua pemangku kepentingan terkait,” kata Airlangga.
Bukan hanya itu, Roadmap Digital Indonesia 2021-2024 juga disusun untuk memastikan fondasi ekonomi digital Indonesia diprioritaskan. Serta, memaksimalkan upaya lompatan, dan memastikan inklusivitas, dan keberlanjutan.
Pemerintah Indonesia, juga akan terus fokus pada pengembangan fasilitas infrastruktur, baik fisik maupun digital. Mulai dari peningkatan jaringan serat optik, menara BTS, pusat data dan satelit High Throughput, hingga pengembangan jaringan 5G. Prioritas utama lainnya adalah pengembangan sumber daya manusia. Sebab, Indonesia saat ini membutuhkan setidaknya 600 ribu talenta digital setiap tahun.
Airlangga mengatakan, melalui Kepresidenan G20, Indonesia telah mengutamakan transformasi digital. Namun tidak mengesampingkan isu kesehatan global, dan transisi energi sebagai salah satu prioritas utama G20, untuk tahun 2022.
Dia menambahkan bahwa prioritas utama lainnya adalah pengembangan sumber daya manusia. Indonesia saat ini membutuhkan setidaknya 600 ribu talenta digital setiap tahun. Untuk menutup kesenjangan, pemerintah telah mempersiapkan para generasi muda yang andal dengan menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian dari kurikulum pendidikan serta memperbanyak program pelatihan digital seperti Kartu Pra Kerja.
Program Kartu Pra Kerja memungkinkan pencari kerja dan pelaku UMKM untuk meningkatkan kompetensi mereka dengan memperoleh keterampilan baru atau meningkatkan keterampilan yang sudah ada. Dalam kesempatan itu, Airlangga turut menyampaikan bahwa Indonesia selangkah lagi akan mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.
“Pengesahan RUU tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai negara kelima di Asia Tenggara yang memiliki undang-undang khusus tentang perlindungan data pribadi setelah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina,”
Melalui Huawei Connect 2022, Ia berharap bisa mendapatkan banyak wawasan, peluang sinergi, serta kolaborasi dengan negara lain. Khususnya untuk mendorong adopsi teknologi digital dan inovasi unggulan untuk mendukung transformasi digital.
“Mari kita jadikan momentum luar biasa ini sebagai langkah utama untuk meningkatkan kerja sama, untuk mempercepat dan menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan terhubung menuju Unleash Digital for a Sustainable Asia-Pacific,” kata dia.
Share: