
Ilustrasi | Foto : Benhil.net
Ilustrasi | Foto : Benhil.net
Jakarta,Cyberthreat.id - Lembaga survei Nielsen, melakukan survei kepada para pengiklan di 16 negara di kawasan Asia Pasifik.
Survei yang dilakukan secara online ini menyimpulkan, bahwa dalam enam bulan ke depan, tiga platform teratas, akan menjadi pilihan para pengiklan untuk mengiklankan produknya.
Ketiga platform tersebut, Facebook dan Instagram menduduki peringkat tertinggi yang dipilih responden, yaitu sebesar 60 persen, disusul Google dan Youtube sebesar 43 persen, dan yang mobile 42 persen.
“Survei yang dilakukan kepada para pengiklan terkemuka di Asia Pasifik ini, menemukan bahwa precision marketing memungkinkan pengiklan memahami perjalanan pembelian konsumen, komunikasi yang dipersonalisasi, dan pembuatan profil konsumen,” kata Ranjeet Laungani, Managing Director, Media, Asia Utara, Nielsen melalui siaran pers, Senin, (15 Juli 2019).
Menurut Ranjeet, Asia Pasifik dinilai sangat siap akan pertumbuhan pemasaran berbasis data atau precision marketing. Hal itu, seiring dengan meningkatnya basis dua miliar pengguna online, dan perkiraan kenaikan anggaran iklan dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.
“Faktor-faktor kunci yang mempercepat kemajuan pemasaran presisi adalah termasuk di dalamnya yaitu kualitas dan keandalan data yang lebih baik, demonstrasi ROI yang jelas untuk pengiklan dan pendidikan lanjut untuk menjadi yang terdepan,” ujar Ranjeet.
Ranjeet menambahkan, precision marketing mampu mendorong aplikasi pemasaran dari analitik prediktif dan hasil forecast, dan sangat disarankan bagi pengiklan untuk mempertimbangkannya ke dalam perbendaharaan alat-alat terbaru mereka.
"Dengan kemajuan teknologi dan popularitas media digital, ada ruang yang sangat besar untuk pertumbuhan precision marketing di seluruh Asia Pasifik,” tambah Ranjeet.
Sementara itu, laporan Nielsen, A Digital Giant Awakens, yang mensurvei para pemimpin pemasaran di Asia Pasifik mengenai strategi dan perencanaan implementasi level berikutnya, juga mengungkapkan bahwa investasi dalam precision marketing kemungkinan besar akan meningkat dalam dua belas bulan ke depan dari 14 persen anggaran pemasaran, menjadi sekitar seperlima dari pengeluaran anggaran pemasaran yaitu 19 persen.
Data Management Platforms
Tidak hanya itu, laporan ini juga menyoroti Data Management Platforms (DMPs) sebagai teknologi penting untuk pengiklan agar berhasil menerapkan precision marketing dalam strategi keseluruhan mereka.
Platform tersebut mengelola dan menyatukan berbagai aliran data konsumen yang berbeda dan membantu membuat profil konsumen dan pengiriman pesan yang ditargetkan, sehingga mengurangi pemborosan untuk biaya media.
Namun, yang masih menjadi tantangan bagi para pengiklan adalah bagaimana menunjukkan keberhasilan yang cepat selama tahap awal keterlibatan DMP. Data science dan kecakapan analitik adalah atribut teratas yang dicari oleh para pengiklan di Asia Pasifik saat mengevaluasi sebuah platform manajemen data.
"Saat ini belum banyak yang berinvestasi untuk precision marketing. Namun, memperluas ekosistem ahli, keberadaan set data berkualitas tinggi, dan menyajikan lebih banyak kisah sukses akan meningkatkan kepercayaan diri dan adopsi dalam industri,” tegas Reanjeet.
Share: