IND | ENG
Ramai-ramai Memblokir Media Rusia RT dan Sputnik di Seluruh Eropa

Russia Today | Foto: newsvex.com

Ramai-ramai Memblokir Media Rusia RT dan Sputnik di Seluruh Eropa
Andi Nugroho Diposting : Selasa, 01 Maret 2022 - 08:40 WIB

Cyberthreat.id – Badan pengawas komunikasi Rusia, Roskomnadzor, mendesak agar TikTok menyetop konten-konten terkait militer yang direkomendasikan untuk pengguna anak-anak di bawah umur.

Tuntutan kepada platform berbagi video pendek itu disampaikan regulator melalui saluran Telegram resminya, dikutip dari Reuters, Senin (28 Februari 2022).

Roskomnadzor mengatakan telah mengidentifikasi konten-konten di Tiktok terkait dengan “operasi militer khusus” Rusia di Ukraina dan sebagian besar konten tersebut berisi anti-Rusia.

Juru bicara TikTok mengonfirmasi bahwa platform telah membatasi akses ke media pemerintah Rusia, RT dan Sputnik di seluruh Uni Eropa. Meta Platform Inc, induk Facebook, juga memblokir akses kedua media Rusia tersebut.

Pemblokiran media tersebut juga dilakukan oleh Microsoft menyusul larangan Uni Eropa terhadap media pemerintah Rusia, tulis NPR.

“Kami telah menerima permintaan dari sejumlah pemerintah dan UE untuk mengambil langkah lebih lanjut sehubungan dengan media yang dikendalikan Rusia. Mengingat sifat luar biasa dari situasi saat ini, kami akan membatasi akses ke RT dan Sputnik di seluruh Eropa saat ini,” kata Nick Clegg, Wakil Presiden Urusan Global di Meta Platform Inc, kemarin.

Microsoft mengatakan, akan menghapus aplikasi berita RT dari toko aplikasi ponsel pintar dan tidak menampilkan konten RT atau Sputnik apa pun di berita Microsoft Start dan MSN.com. Microsoft juga mengatur agar situsweb kedua media tersebut berada di bagian paling bawah di mesin pencarian, Bing.

Sebelumnya, pada Minggu (27 Februari), Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan larangan terhadap dua media itu yang digambarkan sebagai “mesin media Kremlin”.

“Media milik negara Russia Today dan Sputnik dan anak perusahaan mereka tidak akan lagi dapat menyebarkan kebohongan mereka untuk membenarkan perang Putin,” ia menulis di akun Twitter-nya.

 

Selama ini RT dan Sputnik telah mendapatkan banyak follower di Facebook, Instagram, dan YouTube. RT memiliki lebih dari 7 juta follower di Facebook dan 4,6 juta pelanggan di YouTube. Kedua media tersebut menggunakan istilah “operasi khusus” untuk menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina.[]

#ukraina   #rusia   #mediasosial   #RussiaToday   #Sputniknews

Share:




BACA JUGA
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Dicecar Parlemen Soal Perlindungan Anak, Mark Facebook Minta Maaf
Mengungkap Taktik Kerajaan Ransomware Matveev
Meta Digugat, Dinilai Tak Mampu Lindungi Anak dari Predator Seksual
Konni Gunakan Dokumen Microsoft Word Berbahasa Rusia untuk Kirim Malware