IND | ENG
Namanya Dicatut di Iklan Penipuan, Miliarder Australia Gugat Pidana Facebook

Montase foto Andrew Forrest dan Mark Zuckerberg | Sumber: The West Australian

Namanya Dicatut di Iklan Penipuan, Miliarder Australia Gugat Pidana Facebook
Yuswardi A. Suud Diposting : Kamis, 03 Februari 2022 - 16:30 WIB

Cyberthreat.id - Seorang miliarder Australia, Andrew Forrest, telah  mendaftarkan gugatan kriminal terhadap Facebook, menuduh perusahaan tersebut gagal mencegah iklan penipuan yang menggunakan gambarnya.

Andrew Forrest berpendapat Facebook melanggar undang-undang anti-pencucian uang Australia. Dia mengatakan ini adalah pertama kalinya Facebook menghadapi kasus kriminal secara global.

Pemilik Facebook, Meta, tidak mengomentari kasus Forrest tetapi mengatakan "berkomitmen untuk menjauhkan orang-orang itu [penipu] dari platform kami".

Andrew Forrest, yang merupakan ketua penambang Fortescue Metals, menuduh Facebook telah "sembrono secara kriminal" dengan tidak berbuat lebih banyak untuk menghentikan iklan, yang pertama kali muncul pada awal 2019.

Penipuan menggunakan citranya - dan citra selebriti lainnya - untuk mempromosikan investasi palsu yang menjanjikan kekayaan. Meskipun Facebook melarang iklan semacam itu, banyak yang masih muncul di platformnya.

Forrest mengatakan dia juga telah menulis surat terbuka kepada bos Facebook Mark Zuckerberg pada November 2019, mendesaknya untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

"Saya prihatin dengan orang Australia yang tidak bersalah yang ditipu melalui iklan clickbait di media sosial," kata raja pertambangan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis seperti dilansir BBC.

"Saya bertindak di sini untuk orang Australia, tetapi ini terjadi di seluruh dunia," ujarnya.

Kasus ini akan disidangkan di Magistrates Court of Western Australia mulai 28 Maret. Jika berhasil, Facebook bisa menghadapi denda atau dipaksa untuk mengubah iklannya.

Forrest juga telah mengajukan gugatan perdata di negara bagian California, AS, tempat kantor pusat Facebook.

Dalam gugatan itu, dia menuduh  Facebook "dengan sadar mengambil untung dari siklus iklan ilegal ini", lapor surat kabar The Australian.

Seorang korban di Australia telah kehilangan $670.000 (setara Rp9,6 miliar) karena dukungan palsu yang menampilkan Andrew Forrest, kata surat kabar itu, mengutip dokumen pengadilan.

Dalam sebuah pernyataan kepada media, perusahaan media sosial tersebut mengatakan bahwa iklan scam melanggar kebijakannya.

"Kami mengambil pendekatan multifaset untuk menghentikan iklan ini, kami bekerja tidak hanya untuk mendeteksi dan menolak iklan itu sendiri tetapi juga memblokir pengiklan dari layanan kami dan, dalam beberapa kasus, mengambil tindakan pengadilan untuk menegakkan kebijakan kami," kata perwakilan Meta. []

#facebook   #penipuaniklan   #AndrewForrest   #

Share:




BACA JUGA
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook
Perlindungan Data Pribadi, Meta Luncurkan Facebook dan Instagram Bebas Iklan di Eropa
Cacat OAuth Kritis Terungkap di Platform Grammarly, Vidio, dan Bukalapak
Penipuan Hak Cipta Facebook Makin Intensif, Pengguna Terlantar