
Ilustrasi | Foto: kod.ru
Ilustrasi | Foto: kod.ru
Cyberthreat.id – HackerOne, startup teknologi, baru-baru ini mendapatkan suntikan dana sebesar US$49 juta dalam investasi Seri E.
Dengan tambahan dana itu, perusahaan menyatakan pada Kamis (27 Januari 2022), hingga kini telah mengumpulkan total pendanaan sebesar US$160 juta.
HackerOne ialah perusahaan yang mengakomodasi para pemburu kerentanan (bug hunter) atau peretas topi putih untuk mencari kerentanan.
Perusahaan telah bekerja sama dengan berbagai organisasi publik maupun swasta untuk meningkatkan keamanan siber.
Putaran pendanaan kali ini dipimpin oleh GP Bullhound dan juga mendapat sokongan dari Benchmark, Dragoneer Investment Group, NEA, dan Valor Equity Partners.
“Sekarang ini organisasi tradisional mulai makin beralih menggunakan peretas etis untuk meningkatkan pertahanan mereka,” ujar HackerOne dikutip dari Security Week, diakses Senin (31 Januari).
Menurut perusahaan, terjadi pertumbuhan yang signifikan dalam program bug bounty (sayembara kerentanan berhadiah) yang dilakukan oleh sejumlah organisasi terkemuka di sektor keuangan dan pemerintah, seperti AS, Inggris, dan Singapura.
Tahun lalu, perusahaan memperluas inisiatif bug bounty untuk mengidentifikasi kerentanan dalam rantai pasokan perangkat lunak sumber terbuka.
Sepanjang 2021, pelanggan HackerOne mengamati adanya peningkatan 97 persen dalam laporan terkait kesalahan konfigurasi. Lalu, penemuan lebih dari 17.000 kerentanan tingkat tinggi atau kritis.
HackerOne mengatakan akan menggunakan investasi baru untuk penelitian dan pengembangan, serta untuk memperluas operasi go-to-market.[]
Share: